Dewan Negara Cina Minta Integrasi Shenzen, Hong Kong dan Makau

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 19 Agustus 2019 18:41 WIB

Prajurit Tiongkok melakukan latihan pengendalian massa di Shenzhen Bay Sports Center di Shenzhen, Cina, Jumat, 16 Agustus 2019. Disiagakannya ratusan prajurit ini diartikan sebagai peringatan bagi para pendemo anti-pemerintah di Hong Kong. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Shanghai – Dewan Negara Cina menyerukan pembangunan besar-besaran di Kota Shenzen.

Dewan juga meminta integrasi Shenzen, yang merupakan kota industri elektronik, dengan ekonomi dan budaya daerah sekitarnya yaitu Hong Kong dan Makau.

“Arahan ini muncul setelah terjadinya aksi unjuk rasa anti-pemerintah besar-besaran di Hong Kong yang mengancam status dari pusat industri keuangan Asia itu,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 19 Agustus 2019.

Hong Kong, yang merupakan daerah dengan pelabuhan paling sibuk di dunia, sedang menuju resesi ekonomi pertama dalam satu dekade terakhir. Ini terjadi akibat aksi unjuk rasa yang kerap diwarnai bentrokan antara demonstran dan petugas polisi.

Kerusuhan yang kerap terjadi telah mengusir turis dan membuat lesu penjualan ritel serta investasi.

Advertising
Advertising

Dewan Negara melansir 19 butir arahan, yang dipublikasikan di Harian Rakyat atau People’s Daily. Dewan meminta pembangunan dan kekuatan ekonomi Shenzen masuk diantara yang terbaik pada 2025.

Shenzen juga diplot menjadi kota rujukan global pada pertengahan abad 21 ini.

Shenzen, yang awalnya merupakan kawasan ekonomi nelayan, berubah menjadi pusat manufaktur dan pusat industri teknologi pada 1990an.

Saat ini, kota ini menaungi markas perusahaan besar seperti Tencent, yang merupakan raksasa sosial media di Cina, dan Huawei, yang merupakan perusahaan manufaktur teknologi telekomunikasi raksasa.

Saat ini, Huawei sedang menghadapi masalah bisnis di AS setelah Presiden Donald Trump melarang perusahaan AS menyuplai komponen teknologi ke Huawei.

Dewan Negara mengatakan pemerintah Cina perlu melakukan modernisasi pemerintahan sosial di Shenzen lewat penerapan komprehensif big data, layanan awan, kecerdasan buatan, dan teknologi lainnya.

Dewan juga meminta integrasi kultur dan ekonomi antara Shenzen dengan Hong Kong, dan Makau lewat pendanaan rumah sakit, upaya penanganan bencana, pertukaran budaya.

Dewan meminta pembangunan kawasan Hong Kong – Makau Greater Bay Area dengan pendekatan satu negara dan dua sistem.

Seperti dilansir Aljazeera sebelumnya, Inggris mengembalikan Hong Kong pada 1997 setelah sempat menguasai wilayah ini selama 99 tahun pasca memenangkan Perang Opium.

Saat ini, warga Hong Kong sedang berunjuk rasa sejak Juni 2019 menolak amandemen legislasi ekstradisi dan menuntut penerapan demokrasi secara penuh agar bebas dari intervensi pemerintah Cina. Pasukan polisi bersenjata Cina dikabarkan berlatih di Kota Shenzen yang berbatasan dengan Hong Kong menyusul kerusuhan yang kerap terjadi saat unjuk rasa di Hong Kong.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

15 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya