Inggris Terancam Kehabisan Makanan Jika Brexit Tanpa Kesepakatan
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 19 Agustus 2019 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dokumen pemerintah mengungkapkan Inggris akan kehabisan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan jika Brexit berakhir tanpa kesepakatan.
Dikutip dari Sky News, 18 Agustus 2019, dokumen yang bocor dan dirilis oleh Sunday Times melaporkan proyeksi yang disusun oleh Kantor Kabinet di bawah nama sandi Operasi Yellowhammer, menetapkan kemungkinan kepanikan yang ditimbulkan oleh Brexit No Deal.
Michael Gove, menteri kabinet yang bertugas mengoordinasikan perencanaan Brexit tanpa perjanjian, mengatakan laporan itu menetapkan "skenario terburuk".
Laporan ini muncul menjelang kunjungan pertama PM Boris Johnson ke Uni Eropa minggu ini, di mana ia akan menuntut perjanjian penarikan baru dan memperingatkan betapa seriusnya dia dalam mengejar Brexit tanpa kesepakatan jika dia tidak mendapatkannya.
Dokumen menunjukkan bahwa 85 persen truk yang menggunakan penyeberangan saluran utama mungkin tidak siap untuk bea cukai Prancis, yang berarti gangguan di pelabuhan berpotensi bertahan hingga tiga bulan sebelum arus lalu lintas meningkat.
Laporan juga memperingatkan bahwa Gibraltar dapat menghadapi penundaan hingga empat jam di perbatasan dengan Spanyol selama setidaknya beberapa bulan.
"Dokumen itu menawarkan pandangan langka ke dalam perencanaan rahasia yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah kehancuran besar dalam infrastruktur negara," isi laporan The Sunday Times.
Sumber pemerintahan mengatakan bahwa dokumen itu sengaja dibocorkan oleh seorang mantan menteri.
Menteri Energi Kwasi Kwarteng menolak laporan dokumen karena dianggap meresahkan.
"Banyak orang yang bermain dalam ketakutan proyek," katanya.
Boris Johnson berulang kali bersumpah untuk meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober dengan atau tanpa kesepakatan.
Lebih dari 100 anggota parlemen mendesaknya untuk segera memanggil kembali parlemen dan membiarkannya duduk secara permanen sampai Inggris keluar.
Perdana Menteri Boris Johnson berulangkali berjanji untuk meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober tanpa kesepakatan kecuali jika Uni Eropa setuju untuk menegosiasikan kembali Brexit.