Nepal Diminta Perketat Aturan Pendakian Gunung Everest

Jumat, 16 Agustus 2019 15:00 WIB

Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, berjuang mencapai puncak gunung Everest ditengah terpaan badai salju yang suhunya mencapai minus 28 derajat Celcius. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Nepal disarankan membuat sebuah pelatihan yang wajib diikuti oleh semua pendaki yang hendak mendaki Gunung Everest atau puncak gunung lainnya. Saran ini disampaikan sebuah panel di pemerintah Nepal menyusul insiden paling mematikan dalam empat tahun terakhir dimana 11 pendaki meninggal atau hilang pada Mei 2019 lalu.

Gunung Everest setinggi 8.850 meter itu terbelah menjadi wilayah milik Nepal dan Tibet. Sembilan wilayah gunung itu dikuasai oleh Nepal dan dua area gunung milik Tibet.

Foto ini diambil pada 22 Mei 2019 dan dirilis oleh pendaki Nirmal Purja menunjukkan lalu lintas padat para pendaki gunung yang berdiri untuk mencapai puncak Everest.[CNN]

Dikutip dari english.alarabiya.net, Jumat, 16 Agustus 2019, tim panel itu terdiri dari sejumlah aparatur negara, ahli pendakian dan perwakilan komunitas mendaki. Tim tersebut dibentuk setelah deras kritikan dari sejumlah pendaki dan pemandu (tour guide) yang menyebut siapa pun boleh mendaki Gunung Everest asalkan membayar US$ 11 ribu atau Rp 156 juta yang telah menyebabkan kematian besar dalam pendakian gunung itu.

Selain Gunung Everest, Nepal juga memiliki delapan gunung yang masuk dalam daftar 14 gunung tertinggi di dunia. Mendaki gunung telah menjadi sumber penciptaan lapangan kerja dan pendapatan bagi Nepal.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, sejumlah pendakian pada Mei 2019 lalu telah mengarah pada jatuhnya korban jiwa. Mereka yang tewas diduga karena kekurangan oksigen. Hal itu membahayakan nyawa karena tabung oksigen habis sementara hingga 100 orang menunggu dalam antrian.

Pada 2019, pemerintah Nepal mengeluarkan 381 izin kepada para pendaki untuk mendaki Gunung Everest, namun kejadian pada Mei lalu telah menjadi pelajaran berharga ketika cuaca sangat kurang bersahabat.

“Para pendaki yang ingin menuju Sagarmatha dan gunung setinggi 8 ribu meter harus mengikuti dasar pelatihan mendaki,” kata panel tersebut, mengacu pada Gunung Everest.

Mereka yang ingin mendaki Gunung Everest juga minimal pernah mendaki salah satu gunung di Nepal setinggi 6.500 meter sebelum izin mendaki diterbitkan. Bukan hanya itu, para pendaki pun harus memperlihatkan sebuah sertifikat yang menyatakan mereka dalam kondisi kesehatan yang baik dan didampingi oleh pemandu terlatih dari Nepal. Ghanshyam Upadhyaya, pejabat senior dari Kementerian Pariwisata Nepal meyakinkan rekomendasi dari tim panel ini akan diterapkan pihaknya.

Berita terkait

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

20 jam lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

7 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

9 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

9 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

21 hari lalu

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

23 hari lalu

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

Kadis Gulkarma DKI Jakarta Satriadi Gunawan, menceritakan kronologi tewasnya petugas pemadam kebakaran di YLBHI, Samsul Triatmoko.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Gedung YLBHI, Kadis Gulkarmat: Bukan Akibat Terbakar

23 hari lalu

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Gedung YLBHI, Kadis Gulkarmat: Bukan Akibat Terbakar

Petugas pemadam kebakaran meninggal seusai memadamkan api di Gedung YLBHI bukan karena kena asap.

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Kecelakaan di KM 58

24 hari lalu

Jasa Raharja Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Kecelakaan di KM 58

Kecelakaan lalu lintas di KM 58+600 arah Jakarta ruas Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat terjadi pada Senin, 8 April 2024, pukul 07.04.

Baca Selengkapnya

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

24 hari lalu

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyampaikan 9 korban yang meninggal dunia daam kecelakaan KM 58 mengalami luka bakar dan dibawa ke RSUD Karawang.

Baca Selengkapnya

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

25 hari lalu

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker

Baca Selengkapnya