Tulis Hong Kong Bukan Bagian dari Cina, Swarovski Minta Maaf

Kamis, 15 Agustus 2019 09:30 WIB

Swarovski meminta maaf karena melukai perasaan orang-orang Cina setelah menyebut Hong Kong sebagai negara terpisah di situsnya. Sumber: Instagram/Swarovski /asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan perhiasan asal Austria, Swarovski, pada Selasa, 13 Agustus 2019 meminta maaf karena melukai perasaan orang-orang Cina setelah menyebut Hong Kong sebagai negara terpisah dari Cina di situsnya. Hal ini telah membuat Swarovski menjadi merek barang mewah terbaru yang mendapat kecaman di Cina.

Permintaan maaf dari brand perhiasan itu datang sehari setelah produsen barang mewah Versace meminta maaf atas kesalahan dalam pelabelan kota semi-otonom Hong Kong dan Makau serta pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

Hong Kong telah menjadi subjek yang sangat sensitif bagi Beijing. Wilayah yang telah menjadi pusat keuangan itu jatuh dalam gelombang protes pro-demokrasi yang berbulan-bulan terjadi.

"Kami sangat menyesal kepada masyarakat Cina yang perasaannya telah dilukai. Swarovski berterima kasih atas pengawasan orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan bersedia untuk terus membangun masyarakat yang harmonis dengan orang-orang Cina," tulis Swarovski.

Akibat kejadian ini, Swarovski juga harus kehilangan salah satu model mereka, yakni aktris Cina Jiang Shuying. Agensi Jiang mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka telah mengirim pemberitahuan kepada Swarovski untuk mengakhiri kerja sama mereka sesegera mungkin.

Advertising
Advertising

"Kami menjunjung tinggi satu prinsip Tiongkok dan percaya bahwa kedaulatan nasional dan integritas wilayah kami tidak dapat dilanggar," kata instansi itu.

Swarovski juga menghadapi kemarahan di dunia maya kendati sudah berjanji akan melakukan yang terbaik demi memperbaiki kesalahan dalam waktu singkat.

"Saya tidak akan membelinya lagi. Tidak ada preferensi pribadi di depan kedaulatan nasional," tulis seorang pengguna di situs Weibo.

Sebelumnya Versace, Coach, dan Givenchy pada pekan ini ramai-ramai meminta maaf karena diduga membuat penghinaan terhadap kedaulatan Cina dengan membuat kaos yang mencantumkan Hong Kong dan Taiwan sebagai wilayah yang terpisah dari Cina. Hal ini telah membuat produsen merek ternama itu kehilangan model mereka asal Cina ketika perusahaan-perusahaan itu berusaha keras untuk meminimalkan potensi kerusakan di pasar yang menguntungkan.

ASIA ONE | MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

17 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

18 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

23 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

4 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya