Inggris Akan Tagih Biaya Rumah Sakit Warga Uni Eropa Usai Brexit
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Kamis, 15 Agustus 2019 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Uni Eropa yang tinggal di Inggris akan ditagih biaya perawatan rumah sakit jika Inggris keluar dari UE dengan Brexit tanpa kesepakatan.
Inggris saat ini berusaha untuk mengatur perjanjian timbal balik dengan negara-negara Uni Eropa setelah Brexit, dan akan memastikan warga Inggris di luar negeri juga dapat mengakses perawatan medis secara gratis.
Tetapi ini belum disepakati dan beberapa warga negara Uni Eropa yang membutuhkan perawatan medis di Inggris harus menunjukkan bahwa mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan perawatan gratis pada layanan kesehatan National Health Service atau NHS.
Menurut laporan Daily Mail, 14 Agustus 2019, sebuah dokumen untuk mitra NHS dari Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial mengatakan mereka perlu bersiap untuk mulai menagih biaya segera setelah Brexit, sampai tenggat waktu 31 Oktober.
Demokrat Liberal menuduh Boris Johnson mengingkari janji untuk mempertahankan status quo setelah Brexit.
Juru bicara urusan dalam negeri partai Ed Davey mengatakan, "Kebijakan ini menunjukkan bahwa Boris Johnson tidak berniat untuk menghormati janji yang dibuatnya kepada 3,6 juta warga negara Uni Eropa yang tinggal di Inggris."
"Baik kampanye pro Brexit dan Pemerintah Konservatif berjanji bahwa hak-hak mereka tidak akan berubah setelah Brexit, tetapi kebijakan ini akan merampas lebih dari 2 juta hak mereka untuk perawatan NHS gratis," tambah Davey.
Menurut Davey, proposal Brexit tidak menyebut adanya perjanjian layanan kesehatan timbal balik dengan negara Uni Eropa setelah Brexit, atau pengunjung Eropa di Inggris akan dikenakan biaya sesuai standar tarif rumah sakit NHS.