Aktivis Pecinta Hewan Ini Minta Nyamuk Jangan Dibunuh

Minggu, 4 Agustus 2019 14:47 WIB

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang aktivis pecinta hewan dan pembawa acara televisi, Aymeric Caron, mendesak masyarakat agar jangan membunuh nyamuk, sebaliknya biarkan serangga itu menggigit. Sebab nyamuk menyedot darah manusia untuk mendapatkan protein bagi telur-telur mereka dan manusia sebaiknya tidak mengganggu proses ini.

Dikutip dari mirror.co.uk, Minggu, 4 Agustus 2019, Caron menyebut pembunuhan pada nyamuk-nyamuk ini adalah hal yang memalukan bagi kalangan anti-specists yang tahu kalau ibu-ibu serangga itu mencoba memberi makan anak-anak mereka. Anti-specists adalah orang-orang yang berpandangan kalau seluruh spesies hewan di bumi harus diperlakukan setara.

Caron yang menyebut dirinya anti-specists mengatakan selalu membiarkan dirinya digigit nyamuk, kecuali nyamuk di Afrika karena itu bisa membuatnya terkena malaria. Dia pun menyarankan masyarakat agar menggunakan lotion anti-nyamuk, minyak lavender atau bawang putih untuk mengusir nyamuk, ketimbang menggunakan pembasmi khusus serangga.

"Coba pertimbangkan untuk mendonasikan darah pada seekor serangga yang mencoba memberi makan anak-anak. Ini bukan drama," kata Caron dalam sebuah rekaman video.

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)

Advertising
Advertising

Akan tetapi pandangan Caron itu dipatahkan oleh para pecinta hewan Inggris yang menyebut pernyataan Caron itu terlalu jauh dan sebuah hal yang tidak membantu.

Toni Vernelli, Kepala perlindungan hewan Animal Equality, mengatakan harus ada batas yang jelas pada sejumlah hewan parasit yang bisa membawa penyakit malaria yang menewaskan jutaan orang per tahun. Bagi sebagian orang pendapat Caron terlalu jauh dan pengalihan.

"Sama sekali tidak membantu untuk mengedukasi masyarakat tentang penderitaan hewan dan ini tidak terkait dengan kampanye perlindungan hewan," kata Vernelli.

Catatan WHO memperlihatkan ada 219 kasus akibat gigitan nyamuk malaria di seluruh dunia pada 2017. Dari jumlah tersebut, 435,000 kasus berakhir dengan kematian.

Berita terkait

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

3 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

6 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

8 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

9 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

11 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

11 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

24 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

25 hari lalu

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

25 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya