Pejabat Kamboja Persilahkan Pejabat Amerika untuk Pergi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 2 Agustus 2019 05:59 WIB

Militer Cina dan Kamboja menggelar latihan perang pada 13 Maaret 2019. Cambodia Daily

TEMPO.CO, Phnom Penh – Pemerintah Kamboja mengatakan pejabat kedutaan besar Amerika Serikat di sana bisa meninggalkan negara itu jika merasa tidak senang dengan kondisi politik yang ada.

Juru bicara pemerintah Kamboja, Phay Siphan, mengatakan pejabat AS seharusnya tidak mengeluarkan pernyataan barbar tentang kondisi demokrasi di negaranya.

Ini menanggapi unggahan di laman Facebook pada Selasa pekan ini oleh pejabat kedubes AS di ibu kota Phnom Penh, bahwa pemilu 2018 yang barus saja berlangsung gagal mewakili kehendak rakyat Kamboja.

“Meskipun kita berteman, jika pejabat-pejabat ini tidak suka Kamboja, mereka seharusnya mengepak barangnya dan pergi. Biar saya jelaskan: kami tidak menyambut Anda,” kata Siphan dalam jumpa pers reguler pada Kamis, 1 Agustus 2019.

Siphan mengatakan dia juga menanggapi pernyataan Presiden AS, Donald Trump, di Twitter pada Juli 2019. Saat itu, Trump mengatakan kepada empat anggota Kongres perempuan dari etnis minoritas agar kembali ke negaranya masing-masing, yang sangat rusak dan penuh kejahatan yang merupakan asal mereka.

Advertising
Advertising

“Kami punya hak yang sama untuk bicara seperti Presiden Amerika Donald Trump. Sederhana saja. Jika Anda tidak suka di sini, pergi,” kata Siphan.

Juru bicara kedubes AS di Phnom Penh enggan menanggapi pernyataan ini.

Unggahan di laman Facebook milik kedubes AS mengatakan pemilu 2018 tidak melibatkan partai oposisi utama yaitu Partai Penyelamat Nasional Kamboja atau CNRP. Ini karena partai itu dibubarkan oleh Mahkamah Agung pada 2017.

MA juga melarang 118 anggota parlemen dari CNRP dari beraktivitas politik selama lima tahun. Ketua Umum CNRP, Kem Sokha, dibebaskan dari penjara pada 2018 setelah ditahan selama sekitar setahun dengan tuduhan pengkhianatan.

Sokha juga menjalani status tahanan rumah sejak September 2018 setelah pemerintah mulai melakukan tekanan terhadap para pengritik.

Saat ini, Kamboja menghadapi banyak kritik pelanggaran HAM dari berbagai pihak. Arah politik luar negeri Kamboja juga cenderung mendekat ke Cina untuk mendapatkan dukungan diplomatik dan keuangan.

Seperti dilansir Channel News Asia pada pekan lalu, hubungan militer Kamboja dan Cina dikritik terkait kabar penggunaan Pangkalan Angkatan Laut Ream untuk kapal perang dari Beijing.

PM Kamboja Hun Sen membantah berita ini dengan mengatakan konsitusi negaranya melarang keberadaan pasukan asing di wilayah teritorial.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

1 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

6 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

7 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya