Etnis Rohingya Belum Mau Pulang ke Myanmar

Kamis, 1 Agustus 2019 15:00 WIB

Masa dari sejumlah ormas islam melakukan aksi untuk muslim Rohingnya di Bundaran HI Jakarta, (03/05). Aksi ini sebagai wujud protes atas dugaan adanya pembunuhan pada umat muslim Rohingnya di Myanmar. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga HAM Human Rights Watch atau HRW menggambarkan perundingan antara perwakilan etnis Rohingya dan delegasi Myanmar, mengecewakan. HRW menyebut perundingan itu gagal meyakinkan para pengungsi Rohingnya agar mau pulang ke Mynamar dengan aman.

Dikutip dari aa.com.tr, Kamis, 1 Agustus 2019, perundingan itu dimulai pada awal pekan ini di Cox’s Bazar, Bangladesh yang fokus membahas repatriasi etnis Rohingnya.Diantara 10 delegasi Myanmar yang hadir adalah Menteri Luar Negeri Myanmar MyintThu.

MeenakshiGanguly, Direktur HRW wilayah Asia Selatan mengatakan delegasi Myanmar telah dipersenjatai dengan sejumlah pakta dan brosur untuk membujuk para pengungsi pulang ke Myanmar karena saat ini situasi diklaim sudah aman.

"Mereka bahkan tak menggunakan istilah Rohingnya," kata Ganuly.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi disela-sela pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN atau AMM 2019, mengangkat isu yang terjadi pada masyarakat etnis Rohingnya di negara bagian Rakhine, Mynamar. Retno menyoroti pentingnya repatriasi atau pemulangan etnis Rohingnya yang berlindung ke Bangladesh untuk dipulangkan ke Rakhine, namun keamanan tetap diutamakan.

Advertising
Advertising

Kementerian Luar Negeri dalam keterangannya menyebut Menlu Retno pada Kamis, 1 Agustus 2019 telah melakukan komunikasi lewat telepon dengan utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener. Burgener melihat Indonesia memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk ikut membantu menyelesaikan masalah ini.

"Dalam pembicaraan tadi kami meliat pentingnya repatriasi. Namun kami juga meliat bahwa isu mengenai masalah keamanan sangat penting untuk dijaminkan," kata Retno.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi tiba di Bangkok, 29 Juli 2019, untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi para menteri luar negeri ASEAN pada 30 Juli - 2 Agustus 2019. Sumber : dokumen kementerian luar negeri RI.

Menurut Retno, pemerintah Myanmar harus memberikan jaminan keamanan sebelum repatriasi dilakukan.

Sebelumnya pada November 2018, pengungsi Rohingya di Bangladesh berunjuk rasa menentang rencana repatriasi. Walhasil, rencana repatriasi pertama pada Kamis 15 November 2018 ditunda karena pengungsi tidak ada yang mau kembali ke Rakhine.

Penundaan menjadi kemunduran besar bagi kesepakatan Bangladesh-Myanmar untuk menyelesaikan salah satu krisis pengungsi terbesar di dunia. Para pejabat di kedua belah pihak saling menyalahkan karena kurangnya kemajuan pada rencana bilateral yang telah disepakati pada akhir Oktober.

Repatriasi telah ditentang oleh para Rohingya di kamp-kamp perlindungan di Bangladesh dan badan pengungsi dari Amerika Serikat serta lembaga kemanusiaan lainnya. Mereka takut akan keselamatan pengungsi Rohingya di Myanmar saat kembali nanti.

Berita terkait

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

8 hari lalu

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

Retno marsudi mengapresiasi Papua Nugini (PNG) karena telah membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

9 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Retno Marsudi menjelaskan SD Wutung di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini milik Papua Nugini, namun direnovasi dengan bantuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

9 hari lalu

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

Pemerintah Indonesia tahun ini menyiapkan empat proyek untuk pembangunan negara tetangganya, Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

11 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

11 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

12 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

13 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

13 hari lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya