Erdogan Minta Trump Abaikan Sanksi untuk Turki Soal Rudal S-400

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 15 Juli 2019 12:01 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlihat berfoto bersama di sela acara santap malam menjelang peringatan Armistice Day keesokan harinya di Paris, Prancis, pada 10 November 2018 waktu setempat. Anadolu

TEMPO.CO, Istanbul – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memiliki otoritas untuk tidak mengenakan sanksi ke negaranya terkait pembelian sistem anti-serangan udara S-400.

Baca juga: Kenapa Amerika Serikat Cemas Turki Beli S-400 Rusia?

Erdogan mengatakan Trump sebaiknya mencari jalan tengah soal pembelian sistem senjata buatan perusahaan asal Rusia itu.

“Karena kondisinya seperti ini, maka Trump yang perlu mencari jalan tengah,” kata Erdogan dalam wawancara dengan media lokal Haberturk dan dikutip Reuters pada Ahad, 14 Juli 2019.

Advertising
Advertising

Erdogan merujuk pada legislasi di AS yaitu CAATSA. Legislasi ini mengatur sanksi AS untuk negara yang membeli sistem persenjataan canggih dari Rusia. Tujuannya adalah untuk mencegah negara-negara membeli senjata Rusia.

Baca juga: Amerika Ancam Turki Jika Beli Sistem Pertahanan S-400 dari Rusia

Pernyataan Erdogan ini muncul dua hari setelah Turki, yang merupakan anggota NATO, menerima pengiriman pertama sistem anti-serangan udara S-400 itu.

AS telah memperingatkan Turki dengan sanksi jika membeli senjata itu termasuk membatalkan penjualan jet tempur F-35, yang merupakan jet tempur generasi kelima dan bisa terbang dan mendarat secara vertikal.

Saat pertemuan dengan Trump di sela-sela G20 di Osaka, Jepang, pada akhir Juni 2019, Erdogan mengatakan Trump menyampaikan ungkapan simpati terkait kondisi Turki.

Baca juga: AS Minta Turki Tunda Pengiriman Sistem Pertahanan S-400 Rusia

Ini karena Erdogan menyampaikan Turki tidak diperlakukan dengan adil saat ingin membeli sistem rudal Patriot, yang dibuat manufaktur asal AS.

Erdogan beralasan jika harga yang ditawarkan masuk akal maka Turki akan membeli sistem rudal Patriot dan bukannya S-400.

“Saat ini, saya tidak yakin Trump memiliki pendapat sama dengan orang-orang di bawahnya. Dan dia telah mengatakan ini di depan media internasional,” kata Erdogan.

Menurut Erdogan, Turki tidak berencana perang saat membeli S-400 ini. “Kami menjaga perdamaian dan keamanan nasional kami,” kata dia.

Meski Trump berkata baik kepada Erdogan, pejabat AS mengatakan rencana sanksi untuk Turki akan tetap dilakukan.

Baca juga: Turki Tak Mau Batalkan Pembelian S-400 ke Rusia

Pentagon mengatakan S-400 menjadi ancaman bagi F-35 karena beroperasi di wilayah yang sama. Sistem radar canggih dari S-400 bisa mengunci fitur siluman dari F-35 dan ini merugikan NATO.

Menurut Erdogan, Turki masih ingin membeli sistem rudal Patriot dari Washington. Dia juga mengatakan kedua negara harus meningkatkan kerja sama ekonomi dan pertahanan.

“Trump selalu memandang ini secara positif. Kita sedang membicarakan kerja sama ekonomi senilai US$75 – 100 miliar (Rp1000 – Rp1.400 triliun) Kita mitra strategis. Mari bicarakan apa yang dilakukan kemitraan strategism," kata orang nomor satu Turki ini.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

3 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

11 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

12 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

15 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya