Arab Saudi Akan Perbolehkan Perempuan Pergi Tanpa Muhrim

Minggu, 14 Juli 2019 06:00 WIB

Perempuan Arab Saudi sedang menggunakan ponsel.[Saudi Gazette]

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi dilaporkan akan memperbolehkan perempuan berpergian tanpa pendamping laki-laki atau muhrim.

Langkah ini akan mengakhiri undang-undang undang-undang perwalian untuk pria dan perempuan di atas 18 tahun, yang memungkinkan mereka untuk meninggalkan Arab Saudi tanpa persetujuan dari anggota keluarga pria yang ditunjuk, menurut Wall Street Journal, dikutip dari The Telegraph, 13 Juli 2019.

Baca juga: Arab Saudi Izinkan Perempuan Jadi Sopir Taksi

Tidak jelas kapan tepatnya pelonggaran peraturan ini mulai berlaku, tetapi dilaporkan akan diputuskan pada awal tahun ini. Sejauh ini tidak ada komentar langsung dari pemerintah Arab Saudi.

Keputusan, yang belum diumumkan secara resmi tetapi dilaporkan telah dibuat di atas kerajaan Saudi, muncul setelah banyaknya kasus perempuan Arab Saudi yang meminta suaka ke luar negeri dan telah meninggalkan keluarga mereka.

Advertising
Advertising

Salah satunya kasus pelarian remaja Arab Saudi, Rahaf Mohammed al-Qunun, 18 tahun, yang menarik perhatian dunia ketika dia membarikade dirinya di kamar hotel bandara di Bangkok pada Januari setelah melarikan diri dari keluarganya selama perjalanan ke Kuwait.

Baca juga: Perempuan Arab Saudi Kreatif, Atur Soal Hak di Kontrak Nikah

Permohonan media sosialnya di Twitter mendorong tindakan cepat oleh UNHCR dan dia diberikan suaka di Kanada.

Keberhasilan pelarian Qunun menginspirasi sejumlah perempuan Saudi lain melarikan diri ke luar negeri untuk mencari suaka, termasuk Maha al-Subaie, 28 tahun, dan Wafa al-Subaie, 25 tahun, yang mengklaim dari Georgia bahwa mereka diperlakukan buruk oleh ayah mereka .

Namun, hukum perwalian pria yang terkait dengan hak perempuan untuk menikah, bekerja, meninggalkan penjara dan sejumlah hak lainnya, masih akan berlaku.

Rahaf Mohammed al-Qunun, remaja perempuan Arab Saudi, 18 tahun, yang kabur untuk mencari suaka ke Australia, akhirnya diizinkan masuk ke kota Bangkok oleh imigrasi Thailand. Sumber: The Star, Kenya

Masalah perwalian pria sangat sensitif di kerajaan, di mana keluarga tradisional dan konservatif memandang apa yang mereka anggap sebagai perlindungan perempuan sebagai tugas pria.

Baca juga: Perempuan Arab Saudi Jogging Bersama di Hari Perempuan Sedunia

Perempuan, bahkan yang sudah dewasa, dapat dicegah melakukan apa pun mulai dari bepergian, menikah, menyewa, dan bekerja tanpa izin.

Bahkan ada aplikasi pemerintah yang membantu mengingatkan penjaga pria jika kerabat perempuan mencoba check-in di salah satu bandara Arab Saudi.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah menjanjikan tahap reformasi yang bertujuan meliberalisasi dan membuka Arab Saudi ke dunia.

Baca juga: 5 Terobosan Arab Saudi untuk Perempuan

Majelis Kerajaan Saudi mengumumkan keputusan untuk mengizinkan perempuan mengemudi setelah larangan berpuluh-puluh tahun pada akhir 2017. Tetapi sebelum undang-undang baru mulai berlaku pada Juni berikutnya, lebih dari puluhan aktivis perempuan yang telah berkampanye untuk hak mengemudi dan menentang sistem perwalian ditangkap.

Mereka masih ditahan lebih dari setahun, menimbulkan pertanyaan tentang keseriusan visi liberalisasi Mohammed bin Salman untuk perempuan Arab Saudi.

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

9 jam lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

1 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

1 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

2 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

3 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya