Kunjungan ke Amerika, Presiden Taiwan Sebut Demokrasi Terancam

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 13 Juli 2019 08:53 WIB

Presiden Taiwan Ing-wen Tsai membuka Taiwan Healthcare+ Expo 2018 di Nangang Exhibition Center, Taipei, 29 November 2018

TEMPO.CO, New York – Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, tiba di New York, Amerika Serikat pada Kamis, 11 Juli 2019.

Baca juga: Hadapi Invasi Cina, Amerika Desak Taiwan Naikkan Bujet Pertahanan

Tsai mengingatkan bahwa demokrasi harus dibela dan Taiwan menghadapi ancaman dari kekuatan luar atau overseas forces, yang mengacu ke Cina.

Pemerintah Cina telah meminta AS agar tidak mengizinkan Tsai melakukan transit dalam perjalanan singgah menuju sejumlah negara di kawasan Karibia.

Advertising
Advertising

“Demokrasi kita tidak datang dengan mudah dan sekarang menghadapi sejumlah ancaman dan infiltrasi dari kekuatan seberang,” kata Tsai saat berbicara di Bandara di Taoyuan, Taiwan, sesaat sebelum pesawat yang membawanya berangkat menuju AS seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat, 12 Juli 2019.

Baca juga: Hubungan Cina Versus Amerika Memanas Soal Taiwan, Ada Apa?

Tsai juga mengatakan,”Tantangan-tantangan ini juga merupakan tantangan umum yang dihadapi negara demokrasi di seluruh dunia.” Menurut dia,”Kita akan bekerja sama dengan negara-negara yang memiliki ide sama untuk memastikan stabilitas sistem demokrasi kita.”

Tsai menghabiskan empat hari di AS yaitu dua hari saat berangkat dan dua hari saat perjalanan pulang dari negara di kawasan Karibia. Dia memulai perjalanan di New York dan bakal mampir di Denver pada saat perjalanan pulang.

Baca juga: Senat Amerika Serikat Ingin Tingkatkan Hubungan dengan Taiwan

Sebelumnya, Tsai pernah mampir di AS pada Maret. Namun kali ini, dia menghabiskan waktu lebih lama dari biasanya di AS, yang tercatat hanya satu malam untuk transit.

Kemenlu AS mengatakan tidak ada perubahan kebijakan resmi yaitu satu Cina dengan mengakui Beijing. Tapi pada saat yang sama AS membantu Taiwan termasuk dalam peningkatan kemampuan militer.

Analis menilai masa transit yang lebih lama oleh Tsai ini juga menunjukkan pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, mendukung Taiwan dalam menghadapi tekanan Cina.

Baca juga: Presiden Taiwan Bakal Kunjungi Amerika, Apa Reaksi Cina

AS dan Cina berkompetisi dalam Perang Dagang, yang telah berlangsung selama setahun dan belum mencapai kata sepakat.

Seperti dilansir Reuters, AS dan Cina juga bersitegang terkait klaim teritorial kawasan maritim di Laut Cina Selatan. AS kerap mengirim armada kapal penghancur untuk melewati kawasan ini sebagai tantangan atas klaim kepemilikan teritorial oleh Cina. Beberapa kali, kapal perang AS melewati Selat Taiwan, yang memisahkan Taiwan dari Cina.

Saat ini Taiwan berusaha menggalang dukungan internasional untuk statusnya sebagai sebuah wilayah independen. Taiwan memiliki 17 negara dengan hubungan diplomatik, yang mayoritas merupakan negara di Amerika Tengah, kepulauan Karibia dan Pasifik.

Berita terkait

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

49 menit lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

19 jam lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

21 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

2 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya