3 Poin Menarik Soal Konferensi Manama Tentang Palestina - Israel

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 28 Juni 2019 10:45 WIB

Kota Manama, Bahrain, pada malam hari. Youtube

TEMPO.CO, Manama – Konferensi internasional “Perdamaian untuk Kesejahteraan” atau "Peace to Prosperity" berlangsung di Kota Manama, Bahrain, selama dua hari dan dimulai pada Selasa malam, 25 Juni 2019.

Baca juga: PM Netanyahu Sebut Ekonomi Syarat Perdamaian dengan Palestina

Konferensi ini merupakan gagasan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengakhiri konflik di Timur Tengah antara Palestina dan Israel.

Berikut ini beberapa poin mengenai konferensi, yang akhirnya diboikot pihak Palestina karena tidak adanya pembahasan solusi politik:

  1. Manama
Advertising
Advertising

Kota ini menjadi tuan rumah dan berbatasan langsung dengan Teluk Persia. Menurut Profesor Joshua Teitelbaum dari Bar-Ilan University untuk Studi Timur Tengah, pemilihan lokasi ini terkait dengan Arab Saudi.

“Amerika ingin konferensi ini digelar di kawasan Teluk. Ini karena kawasan ini merupakan sumber dana,” kata dia seperti dilansir media Jpost.

Baca juga: PM Palestina Shtayyeh Kritik Konferensi Gagasan Trump

Saudi merupakan tetangga dan pendukung kuat pemerintahan di Bahrain. Saudi, yang merupakan eksportir minyak mentah terbesar kedua setelah AS, mengirim pasukan ke Bahrain pada 2011 untuk mendukung pemerintahan Arab saat bergolaknya Arab Spring.

  1. Dana Rp700 Triliun

Konferensi ini menekankan aspek solusi ekonomi untuk pembangunan Palestina dan sejumlah negara Arab di sekitarnya. Kawasan yang mendapat sorotan untuk memperoleh investasi dan pembangunan infrastruktur adalah Tepi Barat, Jalur Gaza, Mesir, Yordania, dan Lebanon.

Baca juga: Israel Siap Hadiri Konferensi Ekonomi Palestina di Bahrain

Dengan asumsi konflik di Timur Tengah adalah bagian dari masa lalu, sejumlah tokoh ekonomi seperti eksekutif perusahaan, miliarder, dan investor serta diplomat diundang hadir oleh Gedung Putih.

“Orang yang lebih memiliki harapan ke depan, melihat kesempatan untuk dirinya dan keluarganya, akan menaruh energi mengejar kesempatan ini dibanding menyalahkan orang lain atas masalah yang dialaminya,” kata Jared Kushner, menantu Trump.

  1. Palestina dan Israel

Otoritas Palestina memboikot acara ini. AS juga tidak mengundang secara resmi perwakilan pemerintah Israel. Ini karena Israel akan menggelar pemilu ulang beberapa bulan lagi setelah PM Netanyahu gagal membentuk kabinet pasca memenangkan pemilu 2019.

Baca juga: Palestina Menolak Konferensi Inisiatif Amerika di Bahrain

Sejumlah kalangan swasta Palestina juga enggan menghadiri acara ini seperti pengusaha properti, manufaktur, dan teknologi.

PM Palestina, Mohammad Shtayyeh, meminta adanya solusi politik atas konflik kedua pihak. New York Times melansir pembahasan ekonomi sebelum menyelesaikan isu politik dianggap sebagai penghinaan. Ini karena konferensi ekonomi ini menimbulkan penafsiran bahwa aspirasi Palestina untuk memiliki negara sendiri bisa dibeli dengan paket ekonomi.

Baca juga: Warga Palestina di Yerusalem Tolak Makanan Ramadan dari UEA

Sedangkan PM Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan paket ekonomi justru penting sebagai syarat koeksistensi dan perdamaian dengan Palestina.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

4 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

4 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

5 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

5 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

6 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

6 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

6 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

7 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

7 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya