Oman akan Buka Kedubes di Tepi Barat untuk Dukung Palestina

Kamis, 27 Juni 2019 08:00 WIB

Warga membawa foto Presiden Mahmoud Abbas saat merayakan pengibaran bendera Palestina di Markas Besar PBB di Ramallah, Tepi Barat, 1 Oktober 2015. Otoritas Palestina tidak lagi menganggap dirinya terikat oleh perjanjian yang ditandatangani dengan Israel di pertengahan 1990-an. AP/Nasser Nasser

TEMPO.CO, Jakarta - Oman akan membuka kedutaan besar di Kota Ramallah, daerah Tepi Barat Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel.

Keputusan ini diumumkan pada Rabu oleh Kementerian Luar Negeri Oman, menurut laporan Aljazeera, yang dikutip 27 Juni 2019.

Baca juga: AS Tawarkan Rp 707 T Agar Palestina Mau Berdamai dengan Israel

Menurut Kemenlu Oman, keputusan ini dibuat sebagai dukungan Kesultanan Oman kepada rakyat Palestina.

"Delegasi dari Kementerian Luar Negeri akan melakukan perjalanan ke Ramallah untuk memulai pembukaan kedutaan," kata kementerian luar negeri. Namun kemenlu tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Advertising
Advertising

Baca juga: 3 Fakta Paket Perdamaian Jared Kushner untuk Timur Tengah

Hanan Ashrawi, seorang pejabat senior di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menyambut baik langkah tersebut.

"Saya berharap kedutaan akan membantu dalam mendidik pemerintah Oman tentang sifat sebenarnya dari pendudukan Israel," kata Ashrawi pada konferensi pers di Ramallah.

Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner diwawancarai oleh Reuters di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Washington, AS, 20 Juni 2019.[REUTERS]

Pengumuman Oman bertepatan dengan hari kedua dan terakhir dari konferensi ekonomi yang dipimpin Amerika Serikat di Bahrain, langkah pertama yang dianggap sebagai propsal perdamaian "Kesepakatan Abad ini" oleh Presiden AS Donald Trump untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Baca juga: Lebanon Tolak Tawaran Rp 85 Triliun dari AS Demi Bela Palestina

Acara dua hari di ibu kota Bahrain, Manama, tidak dihadiri delegasi Palestina atau Israel.

Sementara pemerintah dan parlemen Lebanon, melalui perdana menteri Hariri, mengatakan tidak akan menerima tawaran AS US$ 6 miliar (Rp 85 triliun), untuk insentif naturalisasi agar pengungsi Palestina tinggal permanen di Lebanon, menurut laporan Reuters.

Otoritas Palestina (PA), yang menjalankan pemerintahan terbatas di beberapa wilayah Tepi Barat, dan Hamas, yang memerintah Jalur Gaza yang terkepung, dengan tegas menolak rencana Trump.

Baca juga: Kedutaan Palestina di Jakarta Menolak Konferensi yang Digagas AS

PA memboikot konferensi dan menuduh pemimpin AS berusaha melikuidasi tujuan Palestina.

Para pejabat AS tidak mengundang perwakilan pemerintah Israel di konferensi Bahrain sebagai akibat boikot Otoritas Palestina.

Berita terkait

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

20 menit lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

55 menit lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

1 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

1 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

1 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

2 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

2 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

3 jam lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya