Ombudsman Taiwan Minta Indonesia Tindak Agen Gelap TKI

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 24 Juni 2019 20:01 WIB

Buruh Migran Wanita berbincang saat berada di penampungan Tenaga Kerja Indonesia di KBRI, Kuala Lumpur, Malaysia, 30 Juni 2016. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia menjadi penampungan para pekerja Indonesia yang bermasalah karena tidak memiliki dokumen lengkap atau yang melarikan diri dari tempat mereka bekerja karena mendapat tindak kekerasan dari sang majikan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota ombudsman Control Yuan Taiwan, Mei Yu Wang, mengatakan ada sekitar 270 ribu pekerja migran asal Indonesia bekerja di sana.

Baca juga: Intip Fasilitas Perbankan BRI untuk TKI di Taiwan

Sekitar 70 persen bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Lainnya, ada yang bekerja di sektor perikanan seperti di kapal penangkap ikan. Total tenaga kerja asing mencapai sekitar 700 ribu.

“Ada banyak agensi tenaga kerja ilegal dari Indonesia yang memotong gaji para pekerja ini,” kata Mei- Yu Wang saat berkunjung ke kantor Tempo bersama delegasi dari kantor Kedutaan Besar Taiwan pada Selasa, 18 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Wang mengatakan para Tenaga Kerja Indonesia mendapat gaji bulanan sekitar US$450 atau sekitar Rp6.4 juta. Namun, agen tenaga kerja kerap memotong gaji ini sehingga pekerja hanya menerima sebagian dari gaji mereka.

Baca juga: Gaji Tenaga Kerja Indonesia di Taiwan Paling Tinggi

“Tolong tanyakan ini ke pemerintah Indonesia agar agensi tenaga kerja tidak ambil gaji TKI,” kata Wang mengenai pekerja migran asal Indonesia.

Menurut Wang, pemerintah Taiwan telah mengeluarkan aturan baru bahwa agen tenaga kerja tidak boleh lagi memotong gaji TKI.

Menurut dia, pemerintah Taiwan telah meminta perusahaan yang mempekerjakan untuk memperhatikan hak-hak para pekerja.

Namun, menurut Wang, ini belum cukup. Pemerintah Indonesia juga perlu bertindak tegas terhadap agen tenaga kerja gelap, yang mengirim TKI ke Taiwan.

Baca juga: Dirawat 4 Tahun di RS Taiwan, TKI Asal Banyumas Belum Bisa Pulang

Menurut Wang Yu-Ling, anggota Control Yuan Taiwan lainnya, sebagian tenaga kerja mengalami masalah. Ini seperti hamil dan melahirkan di Taiwan. Sebagian tenaga kerja perempuan asal Indonesia berpacaran dengan orang Taiwan lalu hamil di luar nikah.

Baca juga: Hadapi Hukuman Mati di Taiwan, Ini Upaya Penyelamatannya

Sebagian tenaga kerja perempuan ini lalu menitipkan bayi mereka di tempat penampungan. “Ini sebenarnya melanggar hukum di Taiwan,” kata Wang Yu-Ling. Ini bisa membuat tenaga kerja perempuan asal Indonesia itu dideportasi oleh petugas imigrasi.

Berita terkait

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

2 hari lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

2 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

3 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

8 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

9 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

9 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

9 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

11 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

13 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

13 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya