Jared Kushner Mau Ubah Palestina Jadi Tujuan Wisata Dunia

Minggu, 23 Juni 2019 17:25 WIB

Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner diwawancarai oleh Reuters di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Washington, AS, 20 Juni 2019.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner mengusulkan Palestina menjadi tempat wisata dunia dalam rencana paket ekonomi untuk perdamaian Timur Tengahnya.

Dalam wawancara eksklusif Jared Kushner dengan Reuters, yang dikutip pada 23 Juni 2019, Kushner mengungkap paket ekonomi senilai US$ 50 miliar atau Rp 707 triliun bagi Palestina dan negara Arab tetangga.

Baca juga: AS Tawarkan Rp 707 T agar Palestina Mau Berdamai dengan Israel

Menurut rencana tersebut, negara-negara donor dan investor akan menyumbang sekitar US$ 50 miliar, di mana US$ 28 miliar (Rp 396 triliun) akan mengalir ke wilayah Palestina di Tepi Barat dan Gaza.

Sementara US$ 7,5 miliar (Rp 106 triliun) ke Yordania, US$ 9 miliar (Rp 127 triliun) ke Mesir, dan US$ 6 miliar (Rp 84,8 triliun) untuk Lebanon.

Advertising
Advertising

Menurut Kushner, uang yang dihimpun melalui upaya internasional ini untuk meningkatkan ekonomi wilayah Palestina dan ketiga negara tetangga (Yordania, Mesir dan Lebanon). Dana akan dikelola oleh dewan gubernur yang ditunjuk yang akan menentukan alokasi berdasarkan proposal proyek.

Baca juga: Jared Kushner Ragu Palestina Bisa Memerintah Sendiri

Sekitar US$ 15 miliar (Rp 212 triliun) dari total akan berasal dari hibah, US$ 25 miliar (Rp 212 triliun) dalam pinjaman bersubsidi, dan sekitar US$ 11 miliar (Rp 155,5 triliun) akan masuk melalui modal swasta. Selain itu, Gaza dan Tepi Barat akan mendapat 147 proyek pembangunan.

Usulan lain untuk Palestina adalah mengubahnya menjadi tujuan wisata dunia dengan alokasi dana US$ 950 juta atau sekitar Rp 13,4 triliun. Kushner mengatakan dana ini akan diberikan dalam bentuk hibah dan pinjaman, untuk membangun sektor pariwisata di situs bersejarah Palestina.

Kushner yakini jika dilakukan, rencananya akan menggandakan produk domestik bruto Palestina dalam 10 tahun ke depan, menciptakan lebih dari 1 juta pekerjaan di Tepi Barat dan Gaza, mengurangi pengangguran menjadi satu digit dan tingkat kemiskinan sebesar 50 persen, menurut dokumen proposal dan pejabat.

Kushner mengaku pendekatan ekonominya terinspirasi dari Marshall Plan, yang dikenalkan Amerika Serikat pada 1948 untuk membangun Eropa Barat dari kehancuran akibat Perang Dunia II.

Namun dokumen ekonomi ambisius untuk Palestina tidak menyebutkan proyek pengembangan di Yerusalem Timur, kota yang dicita-citakan rakyat Palestina sebagai ibu kota mereka.

Para pengamat dan mantan pejabat AS mengatakan menantu Trump ini tampak membuat proses perdamaian sebagai transaksi bisnis. Meski Kushner mengaku rencana ekonomi adalah fase pertama dari paket perdamaiannya.

Rencana ekonomi Jared Kushner ini ditentang oleh pejabat Palestina pada Sabtu kemarin.

Baca juga: 3 Fakta Paket Perdamaian Jared Kushner untuk Timur Tengah

Pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi mengatakan rencana Kushner adalah janji semu dan mengatakan hanya solusi politik yang akan menyelesaikan konflik.

Hamas, kelompok militan Islam yang mengendalikan Gaza, mengatakan dengan pahit bahwa "Palestina tidak untuk dijual."

Sementara seorang menteri kabinet Israel menyambut baik rencana tersebut.

Ashrawi, yang merupakan juru runding senior Palestina dan anggota komite eksekutif PLO, menolak rencana ekonomi Timur Tengah Jared Kushner dan mengatakan hanya solusi politik mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Palestina, yang bisa menyelesaikan konflik.

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

5 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

5 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

6 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

6 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

7 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

8 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

8 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

10 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

14 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya