TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner mengatakan Palestina layak menentukan nasibnya, tetapi dia berhenti mendukung negara Palestina dan meragukan kemampuan Palestina untuk memerintah sendiri.
Kushner, menantu Presiden Donald Trump dan arsitek rencana perdamaian Timur Tengah Gedung Putih yang belum dirilis, mengatakan kepada program televisi "Axios on HBO", bahwa rencana itu akan menjadi gagasan yang dibutuhkan ketika ditanya apakah Palestina bisa merdeka dari campur tangan militer dan pemerintah Israel, seperti dikutip dari Reuters, 3 Juni 2019.
Baca juga: Presiden Mesir Tolak Rencana AS Jika Tak Direstui Palestina
Namun kepemimpinan Palestina memboikot upaya diplomatik yang telah disebut Trump sebagai "kesepakatan abad ini."
Meskipun Kushner telah menyusun rencana itu selama dua tahun secara terselubung, Pejabat Palestina dan beberapa pejabat Arab menilai proposal itu lebih condong ke Israel.
"Saya pikir mereka harus memiliki penentuan nasib sendiri. Saya akan meninggalkan detail sampai kami keluar dengan rencana yang sebenarnya," kata Kushner ketika ditanya apakah proposalnya termasuk solusi dua negara.
Otoritas Palestina mengatakan tidak akan menghadiri konferensi investasi yang disponsori AS pada akhir Juni di Bahrain, di mana komponen ekonomi diperkirakan akan diluncurkan.
Penasihat senior dan menantu Donald Trump, Jared Kushner dan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson berdoa di Tembok Ratapan, Yerusalem, Israel, 22 Mei 2017. AP Photo/Evan Vucci
Pejabat AS tidak merinci jelas tentang waktu publikasi proposal untuk menyelesaikan masalah politik inti dari konflik Israel-Palestina. Tetapi para ahli skeptis terhadap peluang pemerintahan Trump bisa sukses dengan rencana tersebut.
Baca juga: Pejabat Arab Sebut Proposal Trump Mau Hapus Kemerdekaan Palestina
Seiring Israel menggelar pemilu baru pada September setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gagal membentuk pemerintahan, ketidakpastian diperkirakan akan menunda lebih lanjut peluncuran rencana tersebut.
"Itu pertanyaan yang sangat bagus. Itu yang harus kita lihat. Harapannya adalah bahwa mereka, seiring waktu, akan mampu memerintah," kata Kushner ketika ditanya apakah ia yakin Palestina mampu memerintah diri sendiri tanpa campur tangan Israel.
Baca juga: KTT OKI Berakhir, Isu Palestina dan 4 Isu Penting Ini Disorot
Palestina, katanya, perlu memiliki sistem peradilan yang adil, kebebasan pers, kebebasan berekspresi, toleransi untuk semua agama sebelum wilayah Palestina dapat menjadi tempat berinvestasi.
Namun Jared Kushner mengaku tidak mengharapkan mendapat oleh Palestina, tetapi mengatakan dia menginginkan kehidupan rakyat Palestina yang lebih baik.