Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jared Kushner Ragu Palestina Bisa Memerintah Sendiri

image-gnews
Penasihat senior Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jared Kushner, kiri. (Jabin Botsford/The Washington Post)
Penasihat senior Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jared Kushner, kiri. (Jabin Botsford/The Washington Post)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner mengatakan Palestina layak menentukan nasibnya, tetapi dia berhenti mendukung negara Palestina dan meragukan kemampuan Palestina untuk memerintah sendiri.

Kushner, menantu Presiden Donald Trump dan arsitek rencana perdamaian Timur Tengah Gedung Putih yang belum dirilis, mengatakan kepada program televisi "Axios on HBO", bahwa rencana itu akan menjadi gagasan yang dibutuhkan ketika ditanya apakah Palestina bisa merdeka dari campur tangan militer dan pemerintah Israel, seperti dikutip dari Reuters, 3 Juni 2019.

Baca juga: Presiden Mesir Tolak Rencana AS Jika Tak Direstui Palestina

Namun kepemimpinan Palestina memboikot upaya diplomatik yang telah disebut Trump sebagai "kesepakatan abad ini."

Meskipun Kushner telah menyusun rencana itu selama dua tahun secara terselubung, Pejabat Palestina dan beberapa pejabat Arab menilai proposal itu lebih condong ke Israel.

"Saya pikir mereka harus memiliki penentuan nasib sendiri. Saya akan meninggalkan detail sampai kami keluar dengan rencana yang sebenarnya," kata Kushner ketika ditanya apakah proposalnya termasuk solusi dua negara.

Otoritas Palestina mengatakan tidak akan menghadiri konferensi investasi yang disponsori AS pada akhir Juni di Bahrain, di mana komponen ekonomi diperkirakan akan diluncurkan.

Penasihat senior dan menantu Donald Trump, Jared Kushner dan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson berdoa di Tembok Ratapan, Yerusalem, Israel, 22 Mei 2017. AP Photo/Evan Vucci

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pejabat AS tidak merinci jelas tentang waktu publikasi proposal untuk menyelesaikan masalah politik inti dari konflik Israel-Palestina. Tetapi para ahli skeptis terhadap peluang pemerintahan Trump bisa sukses dengan rencana tersebut.

Baca juga: Pejabat Arab Sebut Proposal Trump Mau Hapus Kemerdekaan Palestina

Seiring Israel menggelar pemilu baru pada September setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gagal membentuk pemerintahan, ketidakpastian diperkirakan akan menunda lebih lanjut peluncuran rencana tersebut.

"Itu pertanyaan yang sangat bagus. Itu yang harus kita lihat. Harapannya adalah bahwa mereka, seiring waktu, akan mampu memerintah," kata Kushner ketika ditanya apakah ia yakin Palestina mampu memerintah diri sendiri tanpa campur tangan Israel.

Baca juga: KTT OKI Berakhir, Isu Palestina dan 4 Isu Penting Ini Disorot

Palestina, katanya, perlu memiliki sistem peradilan yang adil, kebebasan pers, kebebasan berekspresi, toleransi untuk semua agama sebelum wilayah Palestina dapat menjadi tempat berinvestasi.

Namun Jared Kushner mengaku tidak mengharapkan mendapat oleh Palestina, tetapi mengatakan dia menginginkan kehidupan rakyat Palestina yang lebih baik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

9 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

10 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

11 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

11 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

12 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

12 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

14 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

15 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

18 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

19 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel