Trump Batal Serang Iran Setelah Tahu 150 Orang akan Tewas

Sabtu, 22 Juni 2019 09:57 WIB

Patrick Shanahan dan Donald Trump mengadakan rapat kabinet di Gedung Putih di Washington, AS 9 Mei 2018. REUTERS / Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengatakan dia tidak ingin membunuh ratusan orang Iran sebagai balasan atas penembakan drone militer AS.

Dalam wawancara eksklusif NBC News "Meet the Press", yang disiarkan pada 21 Juni, Trump mengatakan tidak ingin berperang dengan Iran.

"Saya tidak mau melakukan itu (perang dengan Iran)," katanya kepada Chuck Todd, host program Meet the Press.

Trump menceritakan detik-detik dia membuat keputusan yang membuatnya menghentikan serangan ke Iran pada Kamis malam. Dia mengaku belum memberikan persetujuan akhir untuk serangan apa pun dan menambahkan bahwa tidak ada pesawat di udara.

"Tidak ada lampu hijau," kata Trump.

Advertising
Advertising

Baca juga: Presiden Donald Trump Mendadak Urungkan Niat Serang Iran

Sebelumnya Trump mencuit dia telah menyiapkan senjata untuk menyerang beberapa target di Iran, tetapi dia menilai hilangnya nyawa akan tidak sebanding dengan jatuhnya drone AS.

"Saya ingin tahu sebelum melanjutkan serangan. Berapa banyak orang Iran yang akan tewas," kata Trump kepada jenderalnya.

Jenderal membalas sekitar 150 orang akan tewas, kata Trump.

Baca juga: Donald Trump Disebut Kirim Surat ke Iran Ajak Dialog

"Saya memikirkannya sebentar dan saya berkata, Anda tahu, mereka menembak jatuh pesawat tak berawak, pesawat, apa pun yang Anda ingin menyebutnya, dan di sini kita bisa menyebabkan 150 orang tewas yang mungkin terjadi dalam suatu setengah jam setelah saya katakan serang," kata Trump.

"Dan saya tidak suka itu, saya tidak berpikir itu setimpal," lanjutnya.

Donald Trump saat diwawancara Chuck Todd dalam Meet The Press NBC.[NBC News]

Pada Kamis, rudal pertahanan udara Iran menembak jatuh Drone Global Hawk AS. Iran mengklaim drone melewati batas wilayahnya, sementara AS mengaku drone mereka terbang di atas perairan internasional di Selat Hormuz.

Pada Jumat, seorang pejabat senior dari Korps Garda Revolusi Iran mengklaim telah mengirim beberapa peringatan dikeluarkan sebelum menembak drone.

Baca juga: FAA Larang Maskapai Amerika Serikat Terbang di Perairan Iran

"Kami telah mengirim dua tahap peringatan," kata Amir Ali Hajizadeh. "Mereka tidak merespons."

Pesawat drone ditembak jatuh setelah peringatan terakhir pada pukul 3.55 pagi hari Kamis. Para pejabat Amerika tidak menanggapi permintaan komentar atas klaim Iran.

Presiden Trump menulis di Twitter ingin membalas serangan drone, dengan mengerahkan serangan udara ke tiga target Iran. Namun dia mengaku membatalkan serangan 10 menit sebelum dilakukan.

Baca juga: Mengintip Kecanggihan Drone Global Hawk AS yang Ditembak Iran

Kicauan Trump mengkonfirmasi laporan New York Times dan Washington Post pada Kamis malam, yang melaporkan Donald Trump telah menyetujui serangan ke Iran namun segera membatalkannya, ketika semua pesawat tempur dan kapal perang Amerika Serikat sudah siap tempur.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

4 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

4 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

6 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

7 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

9 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya