TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat di pemerintah Iran menyebut Tehran telah menerima sepucuk surat dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui Oman. Surat itu berisi peringatan kalau serangan Amerika Serikat kepada Iran bakal segera terjadi.
“Dalam pesannya, Trump mengatakan dia sangat menentang perang pada Iran dan ingin berunding dengan Tehran untuk sejumlah masalah. Untuk itu, Trump memberi tenggat waktu pada Iran untuk merespon,” kata sumber tersebut, yang tak mau dipublikasi identitasnya.
Baca juga: Mengintip Kecanggihan Drone Global Hawk AS yang Ditembak Iran
Drone RQ-4 Global Hawk milik AS.[Sky News]
Dikutip dari reuters.com, Jumat, 21 Juni 2018, sumber tersebut mengatakan Tehran menyerahkan pada Pemimpin Iran tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk merespon surat Trump tersebut dan mengambil keputusan untuk penyelesaian konflik antara Iran – Amerika Serikat.
“Kami telah memperjelas kalau pemimpin kami menolak apapun jenis perundingan, namun pesan yang disampaikan Trump akan meyakinkannya untuk membuat sebuah keputusan. Kami akan memberi tahu melalui pemerintah Oman bahwa setiap serangan terhadap Iran akan berdampak konsekuensi secara regional dan internasional,” kata sumber tersebut.
Baca juga: Video Detik-detik Rudal Iran Tembak Drone Mata-mata Amerika
Hubungan Amerika Serikat – Iran semakin buruk setelah Tehran menembak drone pengintai Amerika Serikat yang berputar-putar di wilayah perairan Selat Hormuz dan Selat Oman yang dikuasai oleh Iran. Trump mengatakan penembakan drone mata-mata pada Kamis, 20 Juni 2019 sengaja dilakukan oleh Iran, kendati begitu pihaknya belum berniat melancarkan serangan militer pada Iran.
Sedangkan Iran mengatakan drone milik Amerika Serikat yang bernama Global Hawk sedang menjalankan misi mata-mata di teritorialnya sehingga penembakan dilakukan. Namun Washington mengklaim itu adalah ruang udara internasional.