Amerika Kembangkan Rudal Hipersonik Kecepatan 7.000 Km per Jam

Kamis, 20 Juni 2019 08:00 WIB

Perusahaan senjata AS Raytheon dan Northrop Grumman mengembangkan rudal hipersonik yang dapat melaju dengan kecepatan 7.402 km/jam dengan mesin yang dibuat oleh printer 3D.[Ilustrasi senjata hipersonik/Daily Mail]

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen senjata Amerika Serikat, Raytheon dan Northrop Grumman, sedang mengembangkan rudal hipersonik yang mampu menempuh kecepatan 7.402 km per jam dengan cetakan 3D.

Proyek ini akan memanfaatkan teknologi mesin scramjet Northrop, yang menggunakan kecepatan tinggi kendaraan untuk mengkompresi udara yang masuk sebelum pembakaran, yang memungkinkan penerbangan berkelanjutan pada kecepatan hipersonik.

Baca juga: Amerika Sukses Uji Coba Rudal Hipersonik Tahap Pertama

Meskipun perusahaan memprediksi mampu mencapai kecepatan 7.402 (Mach 5), kecepatan tertinggi sebenarnya bisa menembus 25.749 km per jam (Mach 24) menurut perkiraan teoritis, lapor Telegraph, mengutip laporan Daily Mail, 20 Juni 2019.

Senjata hipersonik bisa melaju di atmosfer atas dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara atau sekitar 6.200 km per jam.

Advertising
Advertising

Thomas Bussing, wakil presiden divisi sistem rudal canggih Raytheon mengatakan, bahwa mereka merencanakan uji terbang dalam waktu dekat di mana perusahaan akan mulai menerbangkan bagian sistem senjata khusus ini.

Pentagon berencana untuk menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan senjata hipersonik di tahun-tahun mendatang ketika Rusia dan Cina bekerja untuk mengembangkan senjata hipersonik mereka.

Baca juga: AS Akui Tak Bisa Tandingi Senjata Hipersonik Rusia

Beberapa pembuat senjata bersaing melawan tim Raytheon dan Northrop untuk mengembangkan Hypersonic Air-breathing Weapon Concept atau program HAWC.

Program ini bertujuan membuat rudal jelajah untuk Badan Penelitian Proyek Pertahanan Lanjutan (DARPA) dan Angkatan Udara AS.

Rudal hipersonik Boeing X 51 .[Business Insider]

Pada tahun 2004, pesawat eksperimental hipersonik tak berawak NASA X-43 mencapai kecepatan 11.854 (Mach 9.6) menggunakan mesin scramjet, yang memecahkan rekor saat ini.

Senjata baru ini berbeda dengan yang lain sebelumnya karena menggunakan mesin cetak 3D.

"Akan ada poin di mana Anda harus mengelas bagian-bagian yang diproduksi secara aditif, tetapi saat ini bahkan pembakaran penuh (dicetak)," kata John Wilcox dari Northrop.

"Kami pikir mesin cetak 3D kami yang pertama kali mencetak combuster penuh untuk mesin scramjet air-breathing. Itulah yang akan mendorong keterjangkauan untuk rudal scramjet air-breathing," tambahnya.

Baca juga: Vladimir Putin: Rusia Harus Punya Penangkal Senjata Hipersonik

Cina, Rusia dan Amerika Serikat telah memfokuskan penelitian dan pengembangan pada dua kelas senjata ini, yakni kendaraan peluncur hipersonik dan rudal jelajah yang terbang dengan kecepatan hipersonik, menurut AS dan analis senjata serta pejabat militer Barat lainnya.

Kedua jenis senjata hipersonik ini dapat membawa muatan konvensional atau nuklir.

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

7 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

8 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

6 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

8 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

11 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

11 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

21 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

22 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya