Tak Jadi Dieksekusi Mati, Remaja Arab Saudi Divonis 12 Tahun

Senin, 17 Juni 2019 17:00 WIB

Murtaja Qureiris ditahan di sel isolasi dan dipukuli selama interogasi.[Amnesty International UK]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja Arab Saudi yang dikabarkan akan dieksekusi mati karena protes anti-pemerintah saat usia 10 tahun, akhirnya divonis 12 tahun penjara.

Murtaja Qureiris, yang saat ini berusia 18 tahun, didakwa oleh jaksa Saudi hukuman mati.

Namun kabar hukuman mati Murtaja baru beredar pekan lalu dan langsung dikecam masyarakat internasional.

Baca juga: Ikut Protes di Usia 10 Tahun, Remaja Saudi Terancam Hukuman Mati

Menurut laporan New York Times, 17 Juni 2019, dakwaan terhadap Murtaja terkait tuduhan ikut protes anti-pemerintah ketika dirinya berusia 10 tahun. Dakwaan termasuk kepemilikan senjata dan bergabung dengan kelompok teroris.

Advertising
Advertising

Murtaja ditangkap pada usia 13 tahun dan dipenjara sejak itu.

Murtaja Qureiris saat berusia 11 tahun.[CNN/Business Insider]

Menurut kelompk HAM European Saudi Organization for Human Rights, hakim memvonis penjara Murtaja pada Kamis kemarin.

"Hakim memberitahu kuasa hukum Murtaja bahwa dia tidak akan dihukum mati tetapi akan menerima hukuman penjara 12 tahun, termasuk empat tahun selama penahanan dan empat tahun masa percobaan setelah pembebasannya, yang berarti ia akan menjalani tiga tahun lagi di penjara," tulis laporan New York Times.

Baca juga: Terpidana Mati Arab Saudi Dieksekusi Mati karena Pesan WhatsApp

Tidak jelas apa yang menyebabkan keputusan tersebut, tetapi kelompok-kelompok hak asasi menyebut pengubahan vonis Murtaja karena tekanan internasional.

"Ini adalah keputusan politik setelah media internasional membicarakan kasus ini," kata Ali Adubisi, direktur European Saudi Organization for Human Rights.

CNN adalah yang pertama kali melaporkan vonis Murtaja pada Ahad kemarin.

Sumber CNN yang mengetahui kasus Murtaja mengatakan, dia kemungkinan bebas pada 2022. Pemerintahan Arab Saudi belum menanggapi atas vonis Murtaja Qureiris.

Murtaja Qureiris masih berusia 10 tahun ketika dituduh melakukan pelanggaran.

Dia didakwa bersama saudaranya yang merupakan aktivis, Ali Qureiris, karena tuduhan menyerang kantor polisi Saudi di Kota Awamiya. Ali dituduh melempar bom molotov ke kantor polisi.

Murtaja Qureiris, yang ditahan saat berusia 13 tahun di Arab Saudi, kini menghadapi hukuman mati.[amnesty.org]

Tuduhan kejahatannya yang lain termasuk menghadiri pemakaman saudaranya yang kemudian berujung demonstrasi.

Qureiris membantah tuduhan itu dan mengatakan bahwa pengakuan, yang sangat dituntut oleh penuntut, diperoleh di bawah tekanan.

Baca juga: Terpidana Arab Saudi Diduga Disiksa Sebelum Dieksekusi Mati

Pada saat penangkapan, Qureiris dianggap oleh pengacara dan aktivis sebagai tahanan politik termuda di Arab Saudi.

Murtaja Qureiris berasal dari keluarga Syiah di provinsi timur mayoritas Arab Saudi.

Pada April, Arab Saudi mengumumkan telah mengeksekusi 37 pria yang, menurut kelompok hak asasi manusia Reprieve, sebagian besar dari minoritas Syiah di Arab Saudi.

Baca juga: Arab Saudi Disebut Akan Eksekusi Mati Tiga Ulama Setelah Ramadan

Setidaknya tiga orang yang dieksekusi adalah anak di bawah umur pada saat dituduh melakukan kejahatan, ungkap dokumen pengadilan yang dirilis Reprieve.

Ketiganya ditangkap karena kekerasan yang menurut pemerintah dilakukan selama protes sekitar waktu Arab Spring.

Dalam persidangan, mereka mengatakan bahwa mereka disiksa sebelum vonis eksekusi mati, dan pengakuan dilakukan di bawah tekanan interogator Arab Saudi.

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

7 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

10 jam lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

13 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

17 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

23 jam lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

1 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

2 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya