Polisi Jerman Minta Akses Data Pribadi, Mirip di Masa Nazi?

Senin, 10 Juni 2019 12:56 WIB

Kepolisian Jerman menahan seorang laki-laki muda, 20 tahun, yang atas dugaan telah melakukan pencurian data terbesar di Jerman. Sumber: itpro.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Jerman akan mengakses data telepon bahkan data yang dikumpulkan dalam bentuk digital seperti Google Home dan Amazon Echo, yang mengingatkan warga Jerman pada masa Nazi.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman menyinggung pembahasan tentang akses data dalam konferensi pers terbarunya.

Baca: Penyidikan Hate Speech: Polisi Jerman Lakukan Penggerebekan di 13 Negara Bagian

"Untuk memberantas kejahatan secara efektif, sangat penting otoritas federal dan negara bagian harus memiliki akses data yang dikumpulkan dari peralatan ini," kata juru bicara kementerian itu pada hari Selasa lalu seperti dikutip dari CNN, 9 Juni 2019.

Pemerintah Jerman berencana mendiskusikan isu ini dalam pertemuan sejumlah menteri pekan depan.

Advertising
Advertising

Data-data ini akan digunakan sebagai bukti hukum dalam kasus-kasus kriminal nantinya.

Para pengamat hak-hak privasi digital Jerman mengkritik rencana polisi mengakses data pribadi.

Baca juga: Polwan Jerman Ini sangat Terkenal karena ...

"Mereka sepenuhnya sadar ini tidak konstitusional apa yang mereka rencanakan untuk dilakukan. Saya perkirakan badan perlindungan data akan terusik," kata Jeanete Hofmann, professor Politik Internet di Universitas Frele, Berlin dan anggota ahli di parlemen Jerman mengenai Internet dan Digital Society.

"Rumah masih dianggap sebagai tempat suci dibandingkan apa yang terjadi di ruang publik. Kemungkinan apa saja yang Anda lakukan di rumah akan dilacak dan data yang diberikan kepada penegak hukum, hanya karena perintah pengadilan, sangat menakutkan," kata Hofmann.

Ahli keamanan dunia maya, Sven Herpig mengatakan, kebijakan Jerman secara tradisional mendukung enkripsi karena alasan ini.

Baca juga: Jerman Menahan Laki-laki 20 Tahun Pencuri Data Ratusan Politikus

"Kebijakan yang kami telah kami miliki selama 20 tahun terakhir mengatakan, 'kami tidak menyentuh enkripsi, kami tidak membangun pintu belakang, penegak hukum harus menemukan cara lain untuk mengakses data," kata Herpig.

Herpig pun mengingatkan sejarah rezim Nazi melakukan pengawasan dan kemudian oleh Stasi atau polisi rahasia komunis Jerman Timur, kemudian pengawasan itu ditentang kuat oleh warga Jerman saat ini.

Jerman merupakan satu-satunya negara di Eropa yang sangat ketat dengan hukum privasinya di dunia. Ini disebabkan sejarah masa Nazi yang membuat Jerman secara ketat mengatur tentang privasi digital.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

2 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

2 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

9 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

9 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

9 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

14 hari lalu

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

15 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya