Taiwan Larang Penyedia TV Kabel Pakai Komponen Hisilicon, Cina

Senin, 10 Juni 2019 12:08 WIB

Produk perusahaan komponen TV kabel Cina, Hisicilon.

TEMPO.CO, Jakarta -Regulator Telekomunikasi Taiwan telah melarang penyedia televisi kabel untuk menggunakan komponen untuk kotak set-top digital yang dibuat perusahaan Cina, Hisilicon.

Juru bicara Komisi Komunikasi Nasional Taiwan menjelaskan kepada The South China Morning Post bahwa kotak digital set-top yang dipasok oleh televisi kabel di Taiwan tidak lagi menggunakan chip produk Hisilicon.

Baca juga: AS Sebut Taiwan Sebagai Negara, Provokasi Cina?

Kebijakan baru Taiwan ini telah membuat HiSilicon sakit kepala. Perusahaan ini bertarung untuk merawat hubungan dengan klien-kliennya sejak Amerika Serikat secara resmi melarang Huawei membeli produk dan teknologi dari AS.

Mengutip laporan The South China Morning Post, 10 Juni 2019, penyedia TV kabel Taiwan telah diinformasikan tentang larangan tersebut pada Maret dan April lalu.

Advertising
Advertising

Baca juga: Menhan Cina Sebut Siap Kuasai Taiwan dan Laut Cina Selatan

Para penyedia televisi kabel mengatakan, mereka terpaksa menggunakan produk Amerika dan Eropa yang lebih mahal setelah produk HiSilicon dilarang masuk Taiwan.

Kotak digital set-top untuk televisi kabel dan layanan broadband di Taiwan berpenetrasi mencapai 57,6 persen di 8.75 juta rumah tangga, menurut data NCC.

Baca juga: PM Cina Peringatkan Taiwan Soal Separatisme, Ada Apa?

Pasar televisi kabel Taiwan didominasi oleh tiga perusahaan swasta termasuk China Network Systems, Kbro, dan Taiwan Broadband Communications, satu unit dari Asian Pay Television Trus yang berada di Singapura.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

11 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

20 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

23 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya