Pengaruh Pangeran Uni Emirat Arab Lampaui MBS di Timur Tengah

Senin, 3 Juni 2019 12:00 WIB

Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan berfoto bersama Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, Arab Saudi, 6 Juni 2018.[REUTERS]

Operasi pengaruhnya di Washington melegenda, yang mebuat Clarke menjadi kaya karena MBZ. Militernya adalah yang paling ampuh di dunia Arab, dilengkapi melalui pekerjaannya dengan Amerika Serikat untuk melakukan pengawasan berteknologi tinggi dan operasi tempur yang jauh di luar perbatasannya.

Selama beberapa dekade, sang pangeran telah menjadi sekutu utama Amerika, mengikuti kepemimpinan Washington, tetapi sekarang dia akan menempuh jalannya sendiri. Pasukan khususnya aktif di Yaman, Libya, Somalia dan Sinai Utara Mesir. Dia telah bekerja untuk menggagalkan transisi demokrasi di Timur Tengah, membantu memasang otokrat yang andal di Mesir dan mendorong anak didik berkuasa di Arab Saudi.

Kadang-kadang, sang pangeran telah bertentangan dengan kebijakan Amerika dan tetangga yang tidak stabil. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengkritiknya karena memenjarakan para pembangkang di dalam negeri, karena perannya dalam menciptakan krisis kemanusiaan di Yaman, dan karena mendukung pangeran Saudi yang agennya membunuh jurnalis Jamal Khashoggi.

Baca juga: Paus Fransiskus Tiba di Istana Kepresidenan UEA Dikawal Kavaleri

Namun di bawah pemerintahan Trump, pengaruh MBZ di Washington tampak lebih besar dari sebelumnya. Dia memiliki hubungan dengan Presiden Trump, yang telah sering mengadopsi pandangan pangeran tentang Qatar, Libya dan Arab Saudi, bahkan atas saran pejabat kabinet atau staf senior keamanan nasional.

Diplomat Barat yang mengenal sang pangeran, atau dikenal sebagai MBZ, mengatakan dia terobsesi dengan dua musuh: Iran dan Ikhwanul Muslimin. Trump telah berupaya menindak keduanya dan pekan lalu mengambil langkah meloloskan larangan kongres untuk tetap menjual senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

"MBZ memiliki cara yang luar biasa untuk memberi tahu orang Amerika tentang kepentingannya sendiri tetapi menjadikannya sebagai saran yang bagus tentang kawasan itu," kata Ben Rhodes, wakil penasihat keamanan nasional di bawah Presiden Barack Obama, yang bersimpati atas revolusi Arab Spring dan negosiasi dengan Iran yang akhirnya memicu kritik dari pangeran.

Ketika berbicara tentang pengaruhnya di Washington, Mr. Rhodes menambahkan bahwa MBZ mempunyai kelas dan caranya sendiri.

Pangeran Mohammed telah bekerja keras sebelum pemilihan presiden yang memenangkan Trump, dan mengamankan pertemuan rahasia selama masa transisi dengan menantu presiden, Jared Kushner.
Sang pangeran juga mencoba menengahi pembicaraan antara pemerintahan Trump dan Rusia, suatu langkah yang kemudian menjeratnya dalam penyelidikan penasihat khusus ke dalam campur tangan pemilihan asing.

Gaya diplomasi MBZ berbeda dari pemimpin Arab lain

Berita terkait

Menjelajah Al Shindagha Museum, Melihat Dubai di Masa Lalu dan Rumah Parfum yang Unik

1 hari lalu

Menjelajah Al Shindagha Museum, Melihat Dubai di Masa Lalu dan Rumah Parfum yang Unik

Al Shindagha Museum berisi rumah-rumah kuno masyarakat Dubai, termasuk tempat tinggal keluarga Al Maktoum di masa lalu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Zayed Medal dari Presiden MBZ

2 hari lalu

Prabowo Terima Zayed Medal dari Presiden MBZ

Prabowo mengapresiasi penghargaan yang diberikan UAE. Ia berterima kasih dan merasa terhormat dengan anugerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terbang ke Abu Dhabi, Temui MBZ Bahas Kerja Sama Pertahanan

2 hari lalu

Prabowo Terbang ke Abu Dhabi, Temui MBZ Bahas Kerja Sama Pertahanan

Prabowo bertemu dengan MBZ di Abu Dhabi untuk membahas kerja sama kedua negara.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

2 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Bertemu Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed, Bahas Hubungan Bilateral

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Bertemu Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed, Bahas Hubungan Bilateral

Prabowo dan MBZ membahas hubungan bilateral, khususnya di bidang pertahanan dan militer.

Baca Selengkapnya

Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

3 hari lalu

Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

GCC akan memperkenalkan visa terpadu, mirip Schengen, untuk enam negara yakni Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, dan Kuwait.

Baca Selengkapnya

Gibran ke UEA dan Qatar selama Sepekan, Laporkan Penggunaan Dana Hibah untuk Kota Solo

3 hari lalu

Gibran ke UEA dan Qatar selama Sepekan, Laporkan Penggunaan Dana Hibah untuk Kota Solo

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar mulai Senin hingga Jumat, 13-17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

4 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

5 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

5 hari lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya