Perang Dagang Memanas, Cina Siapkan Daftar Hitam Perusahaan Asing

Sabtu, 1 Juni 2019 14:30 WIB

Presiden Cina Xi Jinping saat acara makan siang bersama dengan Presiden Donald Trump setelah pertemuan KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, 1 Desember 2018. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Cina tengah mempersiapkan daftar hitam perusahaan asing menyusul semakin panasnya ketegangan perang dagang dengan Amerika Serikat.

Menurut pernyataan Kementerian Perdagangan Cina pada Jumat kemarin, pemerintah sedang menyiapkan daftar perusahaan asing, individu dan organisasi yang dianggap melanggar regulasi Cina.

Baca juga: Cina Siap Gunakan Rare Earth untuk Balas Perang Dagang AS

Perusahaan yang melanggar aturan pasar akan dimasukkan ke daftar, menurut pernyataan kementerian Cina, dikutip dari CNN, 1 Juni 2019.

Target lain termasuk perusahaan yang memblokir pasokan ke perusahaan Cina karena alasan non-komersial atau merusak kepentingan mereka.

Advertising
Advertising

Rincian pasti dari rencana itu akan segera diumumkan, kata kementerian tersebut.

Baca juga: Pentagon Cemas Cina Akan Hentikan Ekspor Bahan Baku Senjata ke AS

Banjir komentar, kritik, dan peringatan tajam dari Cina dalam dua minggu terakhir telah meningkatkan pertempuran kata-kata dengan Amerika Serikat yang dapat mempersulit situasi menjelang pertemuan antara kedua pemimpin bulan depan.

Pendiri Huawei Technologies, Ren Zhengfei (kanan) dan Presiden Cina, Xi Jinping, (kiri). Reuters

Menurut laporan Reuters, awal bulan ini Washington mengenakan tarif impor tambahan hingga 25 persen pada barang Cina senilai US$ 200 miliar atau setara Rp 2.856 triliun, menuduh Cina mengingkari janji sebelumnya untuk membuat perubahan struktural pada praktik ekonominya.

Hal itu mendorong Cina untuk membalas dengan tarif tambahan pada sebagian besar impor AS senilai US$ 60 miliar atau Rp 856 triliun, yang mulai berlaku pada hari Sabtu.

Baca juga: Embargo Logam Rare Earth Cina Mengancam Produksi F-35 AS

Selain tarif impor, daftar hitam muncul setelah Amerika Serikat menghantam Huawei dengan larangan ekspor, yang secara efektif melarang perusahaan AS melakukan bisnis dengan pembuat peralatan telekomunikasi dan smartphone itu.

Pemerintahan Trump mengklaim bahwa peralatan Huawei dapat digunakan oleh Cina untuk memata-matai. Huawei telah berulang kali membantah bahwa produk mereka menimbulkan risiko keamanan nasional, mengatakan pembatasan adalah upaya untuk membuatnya keluar dari bisnis.

Baca juga: AS Tutup Akses Data Intelijen Jika Eropa Gunakan Produk Huawei

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia berencana untuk bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping selama KTT G20, yang akan digelar pada 28-29 Juni di Osaka, meskipun Cina belum secara resmi mengkonfirmasi hal ini.

Berita terkait

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

33 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

19 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

20 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya