Iran Tuding Arab Saudi Giring Opini Negara Teluk di KTT GCC

Sabtu, 1 Juni 2019 10:00 WIB

Presiden Iran Hassan Rouhani. [Daily Post]

TEMPO.CO, Jakarta - Iran membantah tuduhan Arab Saudi yang menudingnya sebagai dalang penyerangan kapal tanker dan penyebab konflik Timur Tengah.

Iran mengatakan Arab Saudi telah bersekongkol dengan Amerika Serikat dan Israel untuk menggiring opini regional terhadap Iran.

"Juru bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi...menolak tuduhan tak berdasar oleh para kepala negara-negara Arab tertentu ...dan mengatakan: 'Kami melihat upaya Saudi untuk menggiring opini (regional) sebagai bagian dari proses tanpa harapan yang diikuti oleh Amerika dan rezim Zionis terhadap Iran," menurut laporan kantor berita negara IRNA pada Jumat, yang dikutip Al Jazeera, 1 Juni 2019.

Baca juga: Saudi Genjot Industri Militer, Gandeng Barat

Komentar oleh Raja Salman bin Abdulaziz muncul ketika Arab Saudi menjadi tuan rumah dalam pertemuan darurat Dewan Kerjasama Teluk (GCC), Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Liga Arab di Mekah, untuk melawan pengaruh Iran yang semakin besar di Timur Tengah.

Advertising
Advertising

Pernyataan negara Arab dan komunike terpisah dikeluarkan setelah KTT GCC yang lebih luas, di mana keduanya mendukung hak Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk mempertahankan kepentingan mereka setelah serangan terhadap stasiun pompa minyak di kerajaan dan kapal tanker di lepas pantai UEA.

Namun dalam tanda ketegangan regional, Irak, yang memiliki hubungan baik dengan Iran dan AS, mengatakan, pihaknya keberatan dengan komunike Arab, yang menyatakan bahwa setiap kerja sama dengan Teheran harus didasarkan pada non intervensi dari negara lain.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berfoto dengan sejumlah pemimpin negara-negara teluk seperti Raja Salman dari Arab Saudi dan Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani. Reuters

Menurut laporan Al Jazeera dari Teheran, Iran tahu bahwa komunike terakhir pada pertemuan itu belum tentu merupakan pendapat sebenarnya dari semua anggota GCC.

Pemimpin Iran mengatakan Arab Saudi menyalahgunakan perannya sebagai tuan rumah bagi pertemuan OKI untuk menyebarkan kebijakan yang memecah-belah di antara para pemimpin Muslim.

Berbicara kepada para pemimpin Arab dan Muslim sebelumnya, Raja Salman mendesak masyarakat internasional untuk menggunakan segala cara untuk menghentikan Iran dari mencampuri urusan domestik negara lain.

Baca juga: AU Saudi Tembak Jatuh Drone Militer Kelompok Houthi

Raja Salman mengatakan tindakan Teheran mengancam perdagangan maritim internasional dan pasokan minyak global dalam yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap perjanjian PBB.

"Ini adalah agresi telanjang terhadap stabilitas dan keamanan internasional kami," kata Raja Salman.

"Tindakan kriminal Iran baru-baru ini...mengharuskan kita semua bekerja serius untuk menjaga keamanan...negara-negara GCC," tambah Raja Arab Saudi.

Berita terkait

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

9 jam lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

12 jam lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

13 jam lalu

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

14 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

18 jam lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

19 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

22 jam lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Mengintip Liburan Mewah di Laut Merah ala Cristiano Ronaldo

1 hari lalu

Mengintip Liburan Mewah di Laut Merah ala Cristiano Ronaldo

Ronaldo memotret Laut Merah dan menandai kunjungannya ke The St. Regis Resort Red Sea, sebuah properti mewah yang menjadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya