Pendukung Biksu Radikal Myanmar Wirathu Tolak Surat Penangkapan

Jumat, 31 Mei 2019 10:15 WIB

Biksu Ashin Wirathu, diduga sebagai dalang kerusuhan dan pembantaian muslim rohingya. Paula Bronstein/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pendukung biksu nasionalis garis keras Myanmar Wirathu memprotes surat perintah penangkapannya untuk menghadapi tuduhan penghasutan.

Wirathu yang bermarkas di Kota Mandalay, telah lama dikenal karena retorika yang keras terhadap minoritas Muslim Myanmar, tetapi perintah untuk menangkapnya mengikuti komentar yang dibuatnya yang mengkritik pemerintah sipil Aung San Suu Kyi.

Setidaknya 300 pendukung Wirathu berkumpul di luar Pagoda Shwedagon di kota terbesar Myanmar, Yangon, pada Kamis.

"Dia mengkritik pemerintah secara terbuka dan publik sebagai warga negara," kata aktivis nasionalis Win Ko Ko Lat, dikutip dari Reuters, 31 Mei 2019.

"Menggunakan tindakan penghasutan terhadapnya sama sekali tidak adil," katanya.

Advertising
Advertising

Baca juga:

Surat perintah penangkapan untuk Wirathu dikeluarkan oleh pengadilan Yangon pada hari Selasa.

Polisi belum menetapkan dasar yang tepat untuk surat perintah tersebut berdasarkan undang-undang yang melarang membawa "kebencian atau penghinaan" atau ketidakpuasan terhadap pemerintah.

Tuduhan berdasarkan undang-undang hasutan era kolonial Inggris yang bisa memvonis hukuman penjara hingga tiga tahun.

Pada demonstrasi baru-baru ini, Wirathu menuduh pemerintah melakukan korupsi dan mengkritiknya karena berusaha mengubah konstitusi dengan cara yang akan mengurangi kekuatan militer.

Baca juga: ICC Periksa Jenderal Myanmar, Biksu Wirathu Janji Angkat Senjata

Baik polisi Mandalay atau pendukung Wirathur tidak mengetahui keberadaan Wirathu.

Militer memerintah Myanmar selama beberapa dekade hingga dimulainya transisi ke pemerintahan sipil pada 2011.

Wirathu adalah biksu nasionalis yang paling menonjol yang muncul sebagai kekuatan politik yang tumbuh sejak saat itu.

Dalam pidato berapi-api, Wirathu sering menargetkan Muslim Rohingya, lebih dari 700.000 di antaranya melarikan diri dari penumpasan tentara Myanmar di Negara Bagian Rakhine pada tahun 2017, yang menurut para penyelidik AS adalah genosida.

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

11 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

16 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya