Komponen iPhone hingga Rudal, Berikut 6 Fakta Logam Tanah Jarang

Kamis, 30 Mei 2019 16:30 WIB

Sampel mineral rare earth dari kiri ke kanan: Cerium oxide, Bastnasite, Neodymium oxide dan Lanthanum, dalam gambar yang diambil selama tur fasilitas Molycorp's Mountain Pass Rare Earth, California, 29 Juni 2015.[REUTERS/David Becker]

Logam tanah jarang adalah sekelompok 17 elemen: lantanum, serium, praseodimium, neodimium, promethium, samarium, europium, gadolinium, terbium, disprosium, holmium, erbium, thulium, ytterbium, lutetium, skandium, yttrium, yang muncul dalam tanah dengan konsentrat rendah.

Meskipun unsur-unsur ini berlimpah, namun logam tanah sulit dan mahal untuk ditambang dan diproses.

Cina menjadi negara terbesar pemrosesan logam tanah jarang dunia dan memasok 80 persen dari tanah jarang yang diimpor oleh Amerika Serikat dari 2014 hingga 2017.

Baca juga: Pentagon Cemas Cina Akan Hentikan Ekspor Bahan Baku Senjata ke AS

Pada tahun 2017, Cina menyumbang 81 persen dari produksi tanah jarang di dunia, menurut data dari Survei Geologi AS.

Para importir melakukan upaya terbatas untuk mengurangi konsumsi elemen tanah jarang dan ketergantungan pada Cina setelah sengketa diplomatik antara Cina dan Jepang pada 2010.

Jepang menuduh Cina menghentikan pasokan logam tanah jarang karena alasan politik, memicu pengakuan di seluruh dunia tentang risiko ketergantungan pada satu pemasok. Cina membantah telah menghentikan pasokan ke Jepang.

Ada beberapa pemasok alternatif yang mampu bersaing dengan Cina, yang menguasai 37 persen cadangan global rare earth.

Lanthanum logam rare earth cair dituangkan ke dalam cetakan di bengkel peleburan Perusahaan Jinyuan di dekat kota Damao di Daerah Otonomi Mongolia Dalam Tiongkok, 31 Oktober 2010. [REUTERS / David Gray]

Tambang Mountain Pass California adalah satu-satunya fasilitas logam tanah jarang yang beroperasi di AS. Tapi MP Material, pemilik Mountain Pass, mengirimkan sekitar 50.000 ton konsentrat tanah jarang yang diekstraksi setiap tahun dari California ke Cina untuk diproses. Cina telah mengenakan tarif 25 persen untuk impor logam tanah jarang selama perang dagang.

Australia Lynas Corporation Ltd minggu ini mengatakan pihaknya menandatangani nota kesepahaman dengan Blue Line Corp yang berpusat di Texas untuk membangun fasilitas pemrosesan logam tanah jarang di Amerika Serikat.

Logam tanah jarang juga ditambang di India, Afrika Selatan, Kanada, Australia, Estonia, Malaysia, dan Brasil.

Sejauh ini, pemerintah AS telah membebaskan logam tanah jarang dari tarif barang-barang Cina selama perang dagang.

5. Alternatif untuk mengganti pasokan logam tanah jarang Cina

Senator AS memperkenalkan undang-undang pada bulan Mei untuk mendorong pengembangan pasokan logam tanah jarang dalam negeri.

Daur ulang juga muncul sebagai sumber potensial untuk mineral tanah jarang.

Fasilitas mineral tanah jarang yang berbasis di Nebraska mengumpulkan tabung lampu neon tua dan mendaur ulangnya untuk elemen tanah jarang mereka, yang terdiri dari sekitar 20 persen bohlam, menurut Asosiasi Lamp and Mercury Recyclers.

Baca juga: Embargo Logam Tanah Jarang Cina Mengancam Produksi F-35 AS

6. Harga logam tanah jarang selama perang dagang

Setelah bertahan stabil selama beberapa bulan terakhir, harga ekspor sejumlah elemen tanah jarang telah menguat sejak kunjungan Presiden Cina Xi Jinping ke sebuah perusahaan pengolahan logam tanah jarang di Cina selatan pada 20 Mei membawa sektor ini di bawah sorotan.

Harga logam neodymium, yang digunakan dalam magnet dan speaker, meningkat 26,5 persen sejak 20 Mei dari US$ 50 (Rp 719 ribu) per kilogram menjadi US$ 63,25 (Rp 910 ribu) per kg. Logam tanah jarang dysprosium (digunakan dalam laser), erbium oksida dan gadolinium oksida (digunakan dalam pencitraan medis dan sel bahan bakar) naik sekitar 10 persen.

Berita terkait

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

13 jam lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

1 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

1 hari lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

2 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

3 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

3 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

3 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

3 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya