Menteri Malaysia Tuding Importir Sampah Plastik Pengkhianat

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 29 Mei 2019 12:45 WIB

Menteri Lingkungan Hidup dan Teknologi Malaysia, Yeo Bee Yin, menginspeksi kontainer berisi sampah di Port Klang. Bernama

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia bakal mengembalikan sekitar 3 ribu ton sampah ke negara asal.

Baca: Duterte Ancam Perangi Kanada karena Kirim Sampah ke Filipina

Menteri Lingkungan Hidup dan Teknologi Malaysia, Yeo Bee Yin, mengatakan orang dan perusahaan yang mengimpor sampah dari negara lain sebagai pengkhianat negara.

Yeo mengatakan ada 60 kontainer sampah yang akan dikirim kembali ke negara asal. Negara asal ini seperti Bangladesh, Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Kanada, Australia, dan Inggris.

Advertising
Advertising

Baca juga: Duterte Perintahkan 66 Kontainer Sampah Dipulangkan ke Kanada

“Kontainer berisi sampah ini dibawa masuk secara ilegal ke Malaysia dengan memalsukan informasi. Ini melanggar UU Lingkungan Hidup,” kata Yeo saat menginspeksi kontainer sampah ini di Port Klang seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 28 Mei 2019.

Yeo melanjutkan,”Setiap kontainer sampah yang diimpor ke sini melibatkan pemain lokal. Jika tidak, mereka tidak bisa mengekspornya ke sini. Itu sebabnya saya menyebut mereka sebagai pengkhianat.”

Baca juga: Duterte Berang Soal Sampah Asal Kanada, Tarik Dubes

Saat ditanya siapa saja para pelaku lokal yang terlibat mengimpor sampah ini, Yeo mengaku tidak bisa menyebutkan namanya. Dia beralasan kasus ini masih dalam proses investigasi. Dia menegaskan para pelaku akan diproses secara hukum.

Malaysia menjadi negara utama tujuan ekspor sampah plastik pada 2018. Ini terjadi setelah Cina melarang impor berbagai jenis sampah, yang mengakibatkan lalu lintas sekitar 7 juta ton sampah terganggu.

Malaysia mengalami pertumbuhan pabrik pengolahan limbah, yang banyak diantaranya tidak memiliki izin. Masyarakat mengeluhkan masalah yang ditimbulkan oleh limbah ini.

Kasus yang dialami Malaysia ini mirip dengan Filipina. Seperti dilansir Reuters, Presiden Rodrigo Duterte mengancam akan mengembalikan kontainer berisi sampah plastik dari Kanada sebanyak 69 unit. Dia mengatakan akan meninggalkan kontainer itu di wilayah perbatasan Kanada jika pemerintahan PM Justin Trudeau tidak mau menerimanya.

Pemerintah Kanada beralasan ekspor sampah ke Filipina pada 2013 – 2014 merupakan transaksi komersil tanpa persetujuan pemerintah.

Berita terkait

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

16 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

1 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

2 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

2 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

4 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

6 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya