Kemarau Parah, Sydney Batasi Penggunaan Air dan Terapkan Denda
Reporter
Non Koresponden
Editor
Maria Rita Hasugian
Selasa, 28 Mei 2019 19:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sydney, Australia untuk pertama kali sejak satu dekade lalu memberlakukan peraturan pembatasan penggunaan air bagi rumah tangga dan bisnis dipicu kemarau panjang yang berlangsung mulai akhir Desember hingga Februari setiap tahun.
Baca juga: Inggris Kurangi Konsumsi Air Individu Jadi 118 Liter Per Hari
Pemerintahan negara bagian New South Wales menjelaskan, Sydney merupakan wilayah yang mengalami curah hujan terendah sejak tahun 1940an. Oleh karena itu, pembatasan penggunaan air diberlakukan mulai pekan depan.
"Wilayah New South Wales telah mengalami rekor kekeringan. Pembatasan air di Sydney berarti rumah tangga di seluruh New South Wales melakukan upaya mereka untuk menghemat air," kata Melinda Pavey, menteri negara bagian tenggara untuk masalah air dalam pernyataannya seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 28 Mei 2019.
Baca juga: Hari Air Sedunia: 1 dari 4 Anak Hadapi Kelangkaan Air pada 2040
Peraturan baru ini memberlakukan denda bagi warga Sydney sebesar 220 dollar Australia atau setara dengan Rp 2,1 juta jika meninggalkan air dalam selang mengalir atau menyirami kebun dengan sistem sprinkler.
Bagi pengusaha dikenakan denda lebih besar yakni 550 dollar Australia jika membiarkan air dalam selang mengalir terus dan menyirami kebun dengan sistem sprinkler.
Baca juga: Vatikan Matikan Air Mancurnya Dipicu Kemarau Parah di Italia
Pembatasan penggunaan air bukan yang pertama kali diterapkan di Sydney. Aturan pembatasan penggunaan air di Sydney pernah diberlakukan pada tahun 2009, ketika seluruh kota besar di beberapa negara bagian Australia dilanda kemarau yang menimbulkan kekeringan parah.