Pendiri Huawei Yakin Apple Tidak Bakal Terkena Retaliasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 28 Mei 2019 12:51 WIB

Pendiri Huawei Technologies, Ren Zhengfei (kanan) dan Presiden Cina, Xi Jinping, (kiri). Reuters

TEMPO.CO, Beijing – Chief Executive Officer Huawei Technologies, Ren Zhengfei, menyangsikan bakal ada tindakan retaliasi dari pemerintah Cina atas pelarangan pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan yang dipimpinnya itu.

Baca juga: Direktur Keuangan Huawei Ditangkap, Amerika dan Cina Memanas

Ren mengaku tidak yakin pemerintah Cina bakal membalas ini terhadap perusahaan teknologi Apple Inc, yang berasal dari AS, dan berbisnis di Cina.

“Retaliasi itu tidak akan terjadi dan jika itu terjadi, maka saya akan menjadi yang pertama memprotesnya,” kata Ren saat wawancara dengan stasiun televisi Bloomberg seperti dilansir Channel News Asia pada Senin, 27 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Ren melanjutkan,”Apple merupakan guru saya. Perusahaan itu maju di depan kita semua. Sebagai murid, mengapa saya harus melawan guru saya? Saya tidak akan pernah melakukan itu.”

Baca juga: Pendiri Huawei Tanggapi Larangan Amerika

Pemerintah AS, seperti diberitakan, telah memasukkan nama Huawei ke dalam daftar entitas terlarang untuk diajak bekerja sama oleh perusahaan AS. Semua perusahaan yang akan menjual komponen baik hardware atau software kepada Huawei harus mendapat izin terlebih dulu dari pemerintah AS.

Ren, yang juga pendiri Huawei, mengaku jika larangan ekspor komponen oleh pemerintah AS itu bakal berdampak pada keunggulan dua tahun yang dimiliki perusahaan saat ini dalam teknologi telekomunikasi dibanding para kompetitornya.

Menurut dia, perusahaan akan meningkatkan suplai chip atau mencari alternatif untuk tetap terdepan dalam teknologi 5G, yang saat ini mulai dibangun di sejumlah negara.

Baca juga: Amerika Serikat Longgarkan Larangan Pembelian Huawei

“Target pertumbuhan perusahaan kami kemungkinan bakal meleset. Tapi kami masih tumbuh. Untuk mampu tumbuh di lingkungan yang keras, itu menunjukkan kebesaran kami,” kata Ren mengenai divisi konsumer Huawei, yang mengandalkan chip prosesor dan piranti lunak dari perusahaan di AS.

Saat ini, Ren juga menghadapi masalah lain yaitu putrinya, yang sebelumnya menjabat direktur keuangan global Huawei, ditangkap di Vancouver, Kanada, pada akhir 2018. Meng Wanzhou ditangkap atas permintaan otoritas AS saat pesawat yang ditumpanginya sedang transit di sana.

Otoritas AS meminta otoritas Kanada untuk mengekstradisi Meng untuk menjalani proses pengadilan. Meng diduga terlibat dalam pengerjaan proyek telekomunikasi di Iran saat AS sedang mengenakan sanksi ekonomi.

Kondisi ini terjadi, seperti dilansir Reuters, di tengah perang dagang antara AS dan Cina yang meningkat sejak Juli 2018. AS menuding Cina mencuri teknologi sehingga mengalami keunggulan industri dan mendapatkan surplus perdagangan. Cina membantah tudingan ini dengan mengatakan telah melakukan proses bisnis yang benar.

Ren juga menanggapi soal tudingan Huawei mencuri hak paten dan mendapatkan dukungan pemerintah terkait teknologi 5G.

“AS belum mengembangkan teknologi itu jadi bagaimana saya bisa mencurinya,” kata petinggi Huawei ini. “Kami berada di depan AS. Jika kami di belakang, Trump tidak perlu berupaya banyak menyerang kami.”

Berita terkait

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

2 jam lalu

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

Aplikasi inti iOS Apple telah dijadwalkan untuk menerima peningkatan AI.

Baca Selengkapnya

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

2 hari lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

3 hari lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

4 hari lalu

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

Laporan terkini dari Canalys memperkirakan total 296,2 juta smartphone telah didistribusikan di dunia sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

5 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

6 hari lalu

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

7 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya