7 Kandidat Perebutkan Kursi Perdana Menteri Inggris

Minggu, 26 Mei 2019 14:48 WIB

Bendera Inggris di depan gedung kedutaan besar Inggris di Moskow, Rusia, 15 Maret 2018. REUTERS/David Mdzinarishvili

TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat untuk mengisi posisi lowong yang ditinggalkan Perdana Menteri Inggris Theresa May terus bermunculan. Sampai Sabtu, 25 Mei 2019, total sudah tujuh orang yang mengkonfirmasi siap menjadi Perdana Menteri Inggris selanjutnya.

Perdana Menteri May mengundurkan diri pada Jumat, 24 Mei 2019 setelah gagal menyampaikan keinginan Brexit saat resmi angkat kaki dari Uni Eropa. Pengunduran dirinya meningkatkan prospek pada pemimpin yang baru agar lebih siap memimpin konfrontasi Inggris dengan Uni Eropa.

Dikutip dari reuters.com, Minggu, 26 Mei 2019, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, mantan Menteri Brexit Dominic Raab dan mantan Ketua DPR Inggris Andrea Leadsom pada Sabtu kemarin mengkonfirmasi maju sebagai kandidat Perdana Menteri Inggris. Langkah itu membuat bursa kandidat perdana menteri Inggris semakin ramai.

Baca juga:Sambil Terisak, PM Inggris Theresa May Umumkan Pengunduran Diri

Perdana Menteri Inggris Theresa May berbicara selama debat tentang Brexit-nya.

Advertising
Advertising

Baca juga:3 Kandidat Pengganti Perdana Menteri Inggris Theresa May

Sebelumnya, mantan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt, Sekertaris Pembangunan Nasional Rory Stewart dan mantan pensiunan menteri Esther McVey, mengumumkan posisi mereka sebagai kandidat Perdana Menteri Inggris.

"Kita harus mengajukan proposal yang akan disetujui oleh parlemen. Kita harus benar-benar jujur soal kesepakatan perdagangan (setelah keluar dari Uni Eropa)," kata Hancock dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio.

Rencananya, Menteri Lingkungan Hidup Inggris Michael Gove akan mengumumkan pencalonannya menduduki kursi perdana menteri pada Minggu, 25 Mei 2019 waktu setempat.

Perdana Menteri May sudah tiga kali gagal mendapatkan persetujuan atas kesepakatan yang dibuatnya dengan parlemen Uni Eropa karena adanya perpecahan di tubuh Partai Konservatif terkait Eropa. Atas silang pendapat ini, Inggris yang seharusnya angkat kaki dari Uni Eropa pada 29 Maret lalu, telah memperpanjang waktu menjadi 31 Oktober 2019 untuk melihat apakah ada kompromi yang bisa dicapai.

Raab, figur paling yang paling mencolok di kalangan pro-Brexit mengatakan dia tidak ingin Inggris keluar begitu saja dari Uni Eropa tanpa sebuah kesepakatan. Namun jika Uni Eropa menolak mengalah dan ini harus terjadi, Inggris harus mengambil sikap.

Para kandidat perdana menteri Inggris yang baru itu rencananya akan mengikuti proses pemilihan pada 10 Juni 2019. Pada putaran akhir, hanya ada 2 nama kandidat yang akan dipilih, dimana satu kandidat dengan suara terbanyak akan menjadi perdana menteri Inggris.

Berita terkait

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

15 jam lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

1 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

2 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

3 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya