Aborsi, Paus Fransiskus: Tak Boleh Ada Alasan Mengambil Nyawa

Minggu, 26 Mei 2019 11:31 WIB

Paus Fransiskus menyebarkan dupa saat memimpin Misa pada Kamis Suci di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 18 April 2019. Kamis Suci merupakan rangkaian Tri Hari Suci yang diadakan sebelum Paskah di Gereja. REUTERS/Remo Casilli

TEMPO.CO, Jakarta - Status hukum dan moral soal aborsi yang saat ini menjadi perdebatan di Amerika Serikat telah mendorong Paus Fransiskus angkat bicara. Pemimpin 2 miliar umat Katolik itu dikenal bicara blak-blakan tentang penolakan terhadap praktik aborsi.

Dalam sebuah konferensi anti-abosi di Vatikan, Sabtu, 25 Mei 2019, Paus Franciskus mengatakan tidak boleh ada alasan untuk mengambil nyawa seorang manusia, bahkan untuk kasus ketika nyawa itu masih berupa janin yang secara medis lemah dan bisa meninggal saat dilahirkan atau tak lama setelah dia lahir.

Baca juga: Warganet Dukung Liputan Investigasi Jaringan Aborsi Online

"Apakah perlu membuang nyawa demi menyelesaikan sebuah masalah? Apakah perlu merekrut pembunuh bayaran untuk menyelesaikan sebuah masalah?," kata Paus Fransiskus, seperti dikutip dari rt.com, Minggu 26 Mei 2019.

Baca juga:Polisi Menangkap Pensiunan Dokter Berpraktek Aborsi Ilegal

Advertising
Advertising

Ilustrasi bayi. Pixabay.com

Menurut Paus Fransiskus, janin yang lemah harus diberikan perawatan terbaik seperti halnya orang tua yang juga harus dipersiapkan mentalnya jika kehilangan janin tersebut.

Sebelumnya pada Oktober 2018, Paus Fransiskus mengatakan aborsi sama dengan kontrak pembunuhan yang ditujukan untuk menyelesaikan sebuah masalah. Paus pernah pula membandingkan aborsi dengan program egenetika Nazi di Jerman, yakni perbaikan ras manusia dengan membuang orang-orang yang berpenyakit atau cacat dan memperbanyak individu sehat.

Paus Fransiskus dalam konferensi anti-abosi di Vatikan menekankan Gereja Katolik selama berabad-abad menentang praktik aborsi yang dianggap sebagai sebuah dosa berat.

Pernyataan Paus itu muncul di saat media-media di Amerika Serikat menyoroti separuh dari total jumlah negara bagian di Amerika Serikat meloloskan undang-undang pembatasan anti-aborsi. Pada akhir pekan lalu, pengetatan undang-undang aborsi dikukuhkan secara hukum oleh Kay Ivey, Gubernur Alabama, Amerika Serikat.

Lewat undang-undang itu segala bentuk aborsi dilarang termasuk untuk korban perkosaan dan incest atau hubungan seksual antar saudara. Namun undang-undang itu membuat pengecualian, yakni aborsi boleh dilakukan jika mengancam nyawa si ibu. Para dokter yang melanggar undang-undang ini, terancam penjara 10 tahun sampai 99 tahun.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

11 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

14 hari lalu

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

20 hari lalu

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024

Baca Selengkapnya

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

24 hari lalu

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.

Baca Selengkapnya

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

29 hari lalu

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

Jenazah enam pekerja bantuan asing World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel di Gaza akan dibawa keluar Palestina pada Rabu

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Paus Fransiskus akan Bertemu Jokowi saat Melawat ke Indonesia

30 hari lalu

Istana Pastikan Paus Fransiskus akan Bertemu Jokowi saat Melawat ke Indonesia

Istana Kepresidenan memastikan pimpinan tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus bakal bertemu Presiden Jokowi saat melawat ke Indonesia beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya

Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

31 hari lalu

Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

Paus Fransiskus rencana datang ke Indonesia September 2024 setelah diundang Jokowi dua tahun lalu. Ini profil perjalanannya menjadi Paus.

Baca Selengkapnya

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

31 hari lalu

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pidato Paskah

32 hari lalu

Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pidato Paskah

Paus Fransiskus kembali menyerukan gencatan senjata di Gaza, kali ini lewat pidato Minggu Paskah di Vatikan.

Baca Selengkapnya