Pertama Kali, Paus Fransiskus Tunjuk 4 Perempuan Jadi Penasehat

Sabtu, 25 Mei 2019 06:30 WIB

Paus Fransiskus berkunjung ke Maroko [Morocco News]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus membuat terobosan sejarah untuk pertama kali dengan menunjuk 4 perempuan duduk di lembaga penasehat paus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

Lembaga penasehat paus yang diberi nama Synod of Bishops didirikan oleh Paus IV tahun 1965. Selama 50 tahun sejak pendiriannya, tidak ada wanita dilibatkan.

Baca juga: Paus 'Tabrak' Tradisi, Cuci Kaki Napi Perempuan

Paus Fransiskus pada hari Jumat, 24 Mei 2019, menunjuk 4 perempuan, terdiri dari 3 biarawati dan satu awam untuk masuk di badan penasehat paus.

Dua dari empat perempuan yang duduk di badan penasehat paus merupakan warga Italia, dan dua lainnya warga Spanyol dan Prancis.

Advertising
Advertising

"Ini berita besar karena hingga sekarang tidak ada struktur untuk peremuan untuk memiliki pengaruh pada sinode ketika mereka sedang dipersiapkan," kata Zuzanna Fliosowska, general manager Voice of Faith, kelompok advokasi internaisonal untuk mempromosikan peran lebih besar bagi perempuan di Gereja, seperti dikutip dari Euronews, Jumat, 24 Maret 2019.

Tugas keempat perempuan ini adalah mempersiapkan pertemuan-pertemuan besar uskup sedunia yang diselenggarakan setiap beberapa tahun dengan topik yang berbeda.

Baca juga: Ribuan Perempuan Katolik Desak Paus Jawab Soal Skandal McCarrick

Hak perempuan menjadi tema yang berulang dibahas di pertemuan atau sinode para uskup selama sebulan di Vatikan pada Oktober lalu. Sinode saat itu membahas topik kaum muda Kristen.

Di Gereja Katolik, lebih dari setengah populasi umat Katolik yakni 1,3 miliar merupakan perempuan. Dan keanggotaan ordo religius perempuan sekitar 3 kali lebih besar daripada ordo pria.

Namun, di semua sinode, hanya kaum pria dan perwakilan pria di lembaga penasehat paus yang dapat memilih dokumen akhir untuk dikirim kepada paus.

Saat ini, lebih dari 10 ribu orang telah menandatangani petisi yang menuntut agar perempuan dapat memberikan suaranya pada sinode mendatang.

Baca juga: Paus Fransiskus Akui Biarawati Alami Pelecehan Seksual oleh Uskup

"Kami berharap ini langkah awal menuju delegasi perempuan mendapat suara di sinode nanti," kata Fliosoeska kepada Reuters.

Lembaga International Union os Superiors General atau USIG, lembaga payung biarawati Katolik yang para pemimpinnya telah mendorong isu pemilihan perempuan, dan menyambut kejutan Paus Fransiskus menunjuk 4 perempuan sebagai penasehat kepausan.

"Dengan posisi ini, mereka akan dapat membantu membuat keputusan dan tidak hanya diundang sebagai pengamat di pertemuan itu," kata Patrizia Morgante, juru bicara USIG.

Dalam sinode uskup yang dipimpin Paus Fransiskus mendatang yang dijadwalkan berlangusng pada 6-27 Oktober 2019 akan membahas tentang kebutuhan Gereja Katolik di wilayah Amazon, termasuk bagaimana mengatasi kekurangan imam.

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

5 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

5 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

6 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

7 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

8 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya