Kanada Sepakat Ambil Kembali Sampah yang Dibuang ke Filipina

Jumat, 24 Mei 2019 12:00 WIB

Kontainer dengan sampah kota yang diduga berasal dari Kanada terlihat dalam gambar ini dirilis oleh Metro Clark Waste Management Corporation pada 10 Juli 2015.[ABS-CBN News]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kanada akan mengambil kembali berton-ton sampah yang dikirim ke Filipina beberapa tahun lalu, setelah Presiden Rodrigo Duterte menarik duta besarnya di Ottawa.

Pemerintah Kanada akan menanggung seluruh biaya operasi dan sampah akan dikembalikan sebelum akhir Juni, kata Menteri Lingkungan Hidup Kanada Catherine McKenna, seperti dikutip dari CNN, 24 Mei 2019.

Baca juga: Duterte Perintahkan 66 Kontainer Sampah Dipulangkan ke Kanada

Pemerintah telah menyewa perusahaan pelayaran swasta Kanada untuk menangani operasi pemulangan.

Menurut laporan Russia Today, sebelumnya Filipina menolak tawaran Kanada yang meminta pemulangan sampah pada akhir Juni.

Advertising
Advertising

"Mereka mengatakan akan mengambilnya pada akhir Juni. Presiden Duterte tidak menyetujuinya. Dia ingin sampah dikembalikan secepatnya," kata Juru Bicara Kepresidenan Salvador Panelo, kepada RT.com.

Kanada telah setuju untuk mengambil kembali tempat sampah tetapi melewatkan tenggat waktu 15 Mei yang ditetapkan oleh Duterte.

PM Justin Trudeau (tengah) dan Presiden Rodrigo Duterte (kanan). CBC

Pengumuman McKenna datang setelah juru bicara Duterte Salvador Panelo mengumumkan bahwa pejabat setempat telah diperintahkan untuk menemukan perusahaan pelayaran swasta untuk mengangkut sampah kembali ke Kanada.

"Jika Kanada tidak akan menerima sampah mereka, kami akan meninggalkan yang sama di perairan teritorialnya atau 12 mil laut (22 km) dari garis dasar pantai negara mereka,"" kata Panelo.

Duterte, yang dikenal karena gaya tegas dan blak-blakannya, mengatakan dia siap untuk menyatakan perang terhadap Kanada karena masalah ini.

Baca juga: Duterte Berang Soal Sampah Asal Kanada, Tarik Dubes

Pejabat Filipina mengatakan kontainer sampah, yang tiba pada 2013 dan 2014, salah diberi label berisi plastik daur ulang. Setelah diperiksa mereka ditemukan dipenuhi limbah termasuk popok, koran, dan botol air.

Menurut CNN Filipina, 103 kontainer berisi 2.450 ton sampah dikirim ke Filipina oleh perusahaan swasta Kanada. Sebagian besar tetap di pelabuhan Filipina Manila dan Subic sejak, meskipun putusan pengadilan 2016 memerintahkan perusahaan, Chronic Inc, untuk mengambil kembali sampah ke Kanada.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

14 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

6 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

7 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

8 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

9 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya