Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar ke Laut Cina Selatan

Senin, 20 Mei 2019 18:00 WIB

Kapal perang USS Preble (DDG 88) milik Amerika Serikat. Sumber: Reuters/trtworld.com

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mengkonfirmasi salah satu kapal perangnya pada Minggu, 19 Mei 2019, telah berlayar ke dekat area pulau dan karang Scarborough di kawasan Laut Cina Selatan.

"Kapal USS Preble telah berlayar dalam jarak 12 mil laut dari Scarborough untuk menantang klaim maritim yang berlebihan dan mempertahankan akses jalur air sebagaimana diatur oleh hukum internasional," kata Clay Doss, Juru bicara Armada Ketujuh.

Tindakan Amerika Serikat itu dikhawatirkan akan memperburuk hubungan Washington – Beijing mengingat saat ini keduanya sedang terlibat perang dagang. Kawasan Laut Cina Selatan sampai sekarang masih dipersengketakan oleh Cina, Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Taiwan. Beijing mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan, namun klaim itu tak dibiarkan oleh negara lain yang bersengketa.

Baca juga: Laksamana Amerika Ajak Patroli Laut Cina Selatan

Berlayarnya kapal USS Preble pada hari Minggu kemarin menjadi operasi militer Amerika yang kedua setelah operasi yang pertama pada bulan lalu. Doss mengatakan, pergerakan kapal itu di Laut Cina Selatan telah menarik banyak perhatian dari yang mereka duga.

Advertising
Advertising

Militer Amerika Serikat sering melakukan operasi pelayaran di wilayah perairan di dunia, termasuk ke area yang diklaim oleh sekutu-sekutunya. Tindakan tersebut dilakukan terlepas dari pertimbangan politik.

Baca juga: Menlu Amerika Tuding Cina Blokir Akses Energi Laut Cina Selatan

Amerika Serikat mempunyai pandangan bahwa tindakan Beijing di Laut Cina Selatan adalah upaya melawan negara itu dengan membatasi kebebasan bernavigasi di perairan strategis tempat Jepang, dan beberapa angkatan laut Asia Tenggara beroperasi. Cina dan Amerika Serikat masih memperdebatkan militer Cina yang membangun instalasi militer di pulau-pulau buatan dan terumbu karang di Laut Cina Selatan.

Negara Komunis itu selalu berdalih pembangunan itu diperlukan sebagai pertahanan diri. Sedangkan Amerika Serikat merasa bertanggung jawab mengirimkan kapal dan pesawat militer ke dekat pulau-pulau yang diklaim Beijing di Laut Cina Selatan. Atas tindakan Washington itu, Angkatan Laut Cina mengatakan, kebebasan bernavigasi tidak boleh digunakan untuk melanggar hak-hak negara lain.

REUTERS | EKO WAHYUDI

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

9 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

5 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

9 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

10 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

14 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

17 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

18 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya