Cina Kirim 21 Juta Alat Medis dan Obat-obatan untuk Venezuela
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Selasa, 14 Mei 2019 20:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Cina yang memuat bantuan berupa 2 juta unit peralatan medis termasuk obat-obatan dan alat bedah, tiba di Caracas, Venezuela pada Senin.
Dikutip dari CNN, 14 Mei 2019, bantuan akan didistribusikan oleh lembaga yang telah ditunjuk oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Krisis ekonomi Venezuela telah menyebabkan penderitaan rakyat yang ditandai dengan kekurangan makanan dan obat-obatan, serta pemadaman listrik secara luas selama lima tahun resesi.
Baca juga: Cina Menolak Intervensi Asing terhadap Maduro di Venezuela
Pesawat bantuan yang dibawa dengan Boeing 747 ini merupakan yang kedua yang dikirim oleh Cina. Sebelumnya Cina telah mengirimkan pesawat dengan pasokan medis 65 ton ke Venezuela pada 29 Maret 2019.
Pesawat kargo Cina yang kedua membawa 71 ton bantuan, menurut laporan Sputnik.
"Dengan pengiriman kedua ini, serta apa yang telah kami terima dari Federasi Rusia, Palang Merah Internasional, dan Bulan Sabit Merah, sekitar 166 ton obat-obatan dan persediaan telah tiba di Venezuela," kata Menteri Kesehatan Carlos Alvarado.
Duta Besar Cina untuk Venezuela, Li Baorong, mengatakan dia berharap pengiriman bantuan medis ini akan mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh sanksi asing, yang hanya semakin memperburuk situasi mengerikan di Venezuela.
Baca juga: Cina Bakal Bantu Venezuela Pulihkan Suplai Listrik pasca Padam
"Saya tidak tahu dari mana Anda mendapatkan informasi ini atau untuk tujuan apa informasi itu diproduksi, tetapi saya dapat mengatakan ini kepada Anda: apa yang Anda katakan itu tidak benar," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang saat ditanya soal isu Cina apakah mengirim sekelompok tentara ke Venezuela.
Baca juga: Cina Jajaki Hubungan dengan oposisi Venezuela secara Informal
Cina telah memberikan hutang yang besar kepada pemerintahan Maduro selama satu dekade terakhir. Cina telah meminjamkan lebih dari US$ 50 miliar atau Rp 721 triliun kepada Venezuela melalui perjanjian minyak untuk pinjaman atau oil-for-loan.
CNN | SPUTNIK | EKO WAHYUDI