Pangkalan Militer AS di Timur Tengah Kepung Iran

Senin, 13 Mei 2019 06:00 WIB

Qatar memperluas pangkalan udara Amerika Serikat di Al Udeid yang selama ini menampung 10 ribu personil militer AS berikut pesawat tempur dan peralatan militer lainnya.

TEMPO.CO, Jakarta - Posisi militer Amerika Serikat di Timur Tengah sangat strategis untuk menekan Iran dan membuatnya terkepung.

Ketegangan antara Washington dan Teheran meningkat tajam minggu ini setelah Amerika Serikat mengumumkan pengerahan gugus tempur kapal induk ke wilayah tersebut dan memperingatkan bahwa Washington akan membalas Iran jika mengancam kepentingan AS.

Pentagon melipatgandakan penempatan gugus tempur kapal induknya pada hari Jumat, mengatakan akan menambah aset komando di Timur Tengah dengan sistem pertahanan udara rudal Patriot, kapal serbu amfibi marinir dan kapal dermaga amfibi untuk melengkapi kapal induk USS Abraham Lincoln dan beberapa pembom strategis B-52 berkemampuan nuklir, seperti dikutip dari laporan Sputnik, 12 Mei 2019.

Baca: AS Kirim Pesawat Pengebom B-52 untuk Mengancam Iran

Iran telah menolak ancaman Washington dan tawaran Presiden Trump untuk negosiasi. Wakil komandan Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa AS keliru jika merasa bisa mengintimidasi Iran dalam negosiasi dengan ancaman dan sanksi.

Advertising
Advertising

Para pejabat senior AS telah mengklaim bahwa penambahan pasukan merupakan respons terhadap perilaku Iran.

US Air Force KC-135 Stratotankers di landasan 379th Air Expeditionary Wing di pangkalan militer Al Udeid, Qatar, pada 19 Agustus 2017.(Foto National Air Guard AS oleh Master Sgt. Andrew J. Moseley via Washington Times)

Menteri Pertahanan AS sementara, Patrick Shanahan menyebut, penyebaran kapal induk itu sebagai tanggapan atas indikasi ancaman pasukan Iran. Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan langkah itu merupakan reaksi terhadap sejumlah indikasi dan peringatan, dan bahwa setiap serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat atau terhadap sekutu bisa terjadi.

Namun mengingat jaringan pangkalan luas yang diduduki AS, membuat Iran terkepung hampir dari segala arah. Bahkan tanpa penambahan gugus tempur pun, AS sudah memiliki ribuan pasukan di sekitar wilayah Iran.

Baca: Sanksi Diperketat AS, Hassan Rouhani Minta Semua Fraksi Bersatu

Armada ke-5 Angkatan Laut AS, yang bertugas di Timur Tengah dan Afrika Utara, memiliki setidaknya 7.000 tentara AS di pangkalan permanennya di Bahrain.

Di Kuwait, Komando Pusat Angkatan Darat AS memiliki pos komando, di mana sekitar 13.000 tentara ditempatkan.

Pangkalan Udara Al Dhafra di Abu Dhabi di Uni Emirat Arab berisi 5.000 lebih personel AS, sementara Pangkalan Udara Al Udeid Qatar yang besar memiliki sekitar 10.000 tentara AS.

Sebuah pesawat pembom B-52H Stratofortress yang ditugaskan ke Skadron Bom Ekspedisi ke-20 mendarat di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar, 8 Mei. Satuan Tugas Bomber dikerahkan ke Komando Pusat AS untuk mempertahankan pasukan dan kepentingan Amerika di wilayah tersebut. (Staf Sersan Ashley Gardner / US Air Force / Military Times)

Bersama dengan pangkalan-pangkalan itu, AS memiliki pasukan pasukan khusus yang beroperasi di Yaman, sementara di Irak, Afganistan, dan Pakistan menempatkan ribuan pasukan lagi, meskipun beberapa politisi di Baghdad baru-baru ini mengancam akan mengeluarkan sekitar 5.200 tentara AS.

Baca: AS Sebar Armada Kapal Perang ke Seluruh Dunia, Di mana saja?

Bersama pangkalan besarnya, AS juga memiliki akses ke wilayah operasi yang lebih kecil, yang dikenal sebagai Lily Pads atau bantalan lily dengan 200 tentara atau kurang, serta akses ke lapangan udara dan pelabuhan di negara-negara termasuk Oman, Arab Saudi, Turki dan Mesir.

Baca: Menteri Pertahanan Amerika Setuju Kirim Rudal Patriot ke Iran

Pada hari Sabtu, Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi menepis tuduhan AS yang menyebut Iran mengancam pasukan AS di Timur Tengah, dan menuduh pemerintah Trump menggunakan laporan "intelijen palsu".

Mengingat kehadiran pasukan AS di pangkalan di hampir setiap tetangga Iran, kemungkinan para pemimpin Iran yang harus mengeluh tentang ancaman dan indikasi serangan ke wilayahnya.

Berita terkait

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

1 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

5 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya