Perang Dagang, Cina Siap Balas Kenaikan Tarif 25 Persen Trump

Jumat, 10 Mei 2019 11:30 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping berjabat tangan saat makan malam di Mar-a-Lago, April 6, 2017, in Palm Beach, Florida.

TEMPO.CO, Jakarta - Cina menampik tuduhan Amerika Serikat bahwa Cina melanggar perundingan perdagangan dan memperingatkan pihaknya tidak akan menyerah pada tekanan apa pun.

"AS telah menetapkan banyak label, seperti mundur, kembali pada poin-poin awal, dan sebagainya. Banyak janji telah dikibuli di Cina," kata juru bicara kementerian perdagangan Cina Gao Feng, dikutip dari Al Jazeera, 10 Mei 2019.

"Cina tidak akan menyerah pada tekanan apa pun, dan kami memiliki tekad dan kemampuan untuk membela kepentingan kami sendiri," kata Gao, memperingatkan bahwa Cina telah siap untuk semua situasi apapun.

Baca: Trump Sebut Bakal Naikkan Tarif Impor dari Cina Jadi 25 Persen

AS berencana meningkatkan tarif barang-barang Cina senilai US$ 200 miliar (Rp 2.871 triliun) dari 10 persen menjadi 25 persen pada pukul 12.01 pada hari Jumat, mendorong Beijing bersumpah untuk membalas dengan tindakan yang diperlukan.

Advertising
Advertising

Komentar Gao datang ketika delegasi Cina yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He dijadwalkan mengadakan pembicaraan di Washington pada hari Kamis dan Jumat.

Pembicaraan tersebut bertujuan untuk menyelamatkan kesepakatan perdagangan, setelah Presiden Donald Trump menuduh Cina melanggar dan berjanji untuk mengenakan tarif lebih banyak jika tidak ada kesepakatan tercapai.

Pada rapat umum di Florida pada hari Rabu, Trump mengatakan Beijing akan merugi jika tidak ada kesepakatan tercapai.

Baca: Perang Dagang, Amerika Serikat - Cina Memulai Perundingan

"Saya baru saja mengumumkan bahwa kita akan menaikkan tarif pada Cina dan kita tidak akan mundur sampai Cina berhenti menipu pekerja kita dan mencuri pekerjaan kita, dan itulah yang akan terjadi, kalau tidak kita tidak harus berbisnis dengan mereka," kata Trump.

"Mereka melanggar kesepakatan," tambahnya."Mereka tidak bisa melakukan itu. Jadi mereka akan membayar. Jika kita tidak membuat kesepakatan, tidak ada yang salah dengan menerima lebih dari US$ 100 miliar (Rp 1.436 triliun) setahun."

Presiden Cina Xi Jinping saat acara makan siang bersama dengan Presiden Donald Trump setelah pertemuan KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, 1 Desember 2018. REUTERS/Kevin Lamarque

Negosiasi perdagangan adalah proses yang panjang dan itu adalah normal untuk memiliki perselisihan, kata Gao, menambahkan bahwa Cina bersedia untuk melanjutkan pembicaraan dengan AS untuk menyelesaikan sengketa perdagangan.

Ketika AS ingin mengurangi skala defisit perdagangannya dengan Cina, AS juga semakin ketat melindungi kekayaan intelektual Amerika dan lebih banyak akses pasar di Cina bagi perusahaan-perusahaan AS.

Gao menggambarkan tuduhan tentang perusahaan Cina yang mencuri rahasia teknologi sebagai tidak masuk akal dan mengatakan mereka tidak berdasarkan fakta.

Baca: Perang Dagang dengan AS, Cina Turunkan Target Ekonomi

Menurut Reuters, yang mengutip sumber-sumber pemerintah dan sektor swasta AS, melaporkan pada hari Rabu bahwa Cina telah mundur pada hampir semua aspek dari rancangan perjanjian perdagangan, mengancam akan mengungkap isi negosiasi dan menyebabkan Trump untuk memerintahkan kenaikan tarif.

Washington menuntut Beijing untuk melakukan perubahan besar pada praktik perdagangan dan peraturannya, termasuk melindungi kekayaan intelektual AS dari pencurian dan pemindahan paksa ke perusahaan-perusahaan Cina, mengekang subsidi pemerintah Cina dan meningkatkan akses Amerika ke pasar Cina.

Trump juga menetapkan kenaikan tarif besar-besaran dalam pembelian pertanian, energi, dan produk-produk buatan Cina untuk mengecilkan defisit perdagangan AS yang menganga dengan Cina.

Berita terkait

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

23 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

3 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya