Pasca Teror Bom, Umat Kristen dan Muslim di Sri Lanka Bentrok

Senin, 6 Mei 2019 17:44 WIB

Petugas kepolisian memeriksa kondisi Gereja St Sebastian setelah diserang teror bom di Negombo, Sri Lanka, 21 April 2019. Sebanyak 35 orang warga negara asing menjadi korban dalam serangan bom tersebut. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Pecah bentrokan antara Kristen dan Muslim pasca bom bunuh diri di Sri Lanka kemarin. Puluhan toko, rumah, dan kendaraan milik umat Muslim dirusak oleh kelompok Nasrani.

Untuk menghindari kejadian serupa, Pemerintah Sri Lanka memberlakukan jam malam dengan mengirim ratusan pasukan keamanan ke Negombo.

Baca: Ditemukan, Kamp Kelompok Teroris Sri Lanka

Gereja Katolik Roma Sri Lanka pada hari Senin, 6 Mei 2019 mengimbau semua pihak tenang. Gereja juga meminta pemerintah untuk melarang alkohol setelah bentrokan meletus antara umat Kristen dan Muslim. Dia menyerukan agar tidak menyakiti satu sama lain untuk menciptakan hubungan baik antar manusia.

"Saya mengimbau semua saudara dan saudari Katolik dan Kristen untuk tidak melukai satu pun orang Muslim karena mereka adalah saudara kita, karena mereka adalah bagian dari budaya agama kita," kata Kardinal Malcolm Ranjith, Uskup Agung Colombo, dikutip dari Channel News Asia, 6 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Baca: Sri Lanka Usir 200 Ulama Islam, Rombak Kebijakan Visa

Jumlah korban tewas terbanyak pada serangan Minggu Paskah,21 April 2019 terjadi di Gereja St. Sebastia di Negombo, yakni lebih dari 100 orang.

Kardinal Ranjith telah melakukan kunjungan ke Negombo untuk mengadakan pembicaraan dengan para ulama di masjid. Mereka juga meminta pemerintah Sri Lanka untuk menutup bar.

"Sebagai tindakan sementara, Kardinal meminta pemerintah untuk memerintahkan larangan penjualan minuman keras di daerah Negombo," kata Pastor Edmund Tilakaratne melalui juru bicaranya, kepada AFP.

Baca: Turis Menyusut pasca Teror Bom di Sri Lanka

Perwira tinggi Polisi Sri Lanka mengatakan, bentrokan itu dipicu oleh alkohol yang berakibat pada bentrokan antar dua kelompok. Dia menambahkan akibat dari konflik itu telah melukai tiga orang.

"Kami hanya menangkap dua tersangka pada saat ini, banyak lagi yang telah diidentifikasi dan kami akan mengejar mereka." kata Perwira Polisi.

Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe dalam sebuah pernyataan mengatakan, pemerintah akan memberikan kompensasi kepada mereka yang kehilangan properti dalam bentrokan malam hari.

CHANNEL NEWS ASIA | EKO WAHYUDI

Berita terkait

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

6 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

7 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

8 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

8 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

11 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

14 hari lalu

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

19 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

22 hari lalu

Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

Bentrokan antara prajurit TNI dan personel Polri beberapa kali terjadi, terakhir 5 hari usai lebaran bentrok di pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

27 hari lalu

Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

Sekjen PBB Antonio Guterres lewat unggahan di Instagram mengucapkan Selamat hari Raya Idulfitri kepada seluruh umat Muslim di dunia.

Baca Selengkapnya