Kisah Cinta Kaisar Akihito dan Michiko yang Mengubah Jepang

Rabu, 1 Mei 2019 17:00 WIB

Kaisar Akihito dan permaisuri Michiko menari di pesta amal di Tokyo pada 16 April 1993.[Kyodo/Asia Nikkei Review]

TEMPO.CO, Jakarta - Pada akhir 1950-an, Kaisar Akihito yang saat itu masih menjadi putra mahkota Jepang, menikahi lulusan sastra bernama Michiko Shoda, yang ia temui di lapangan tenis pada 1957.

Pernikahan pangeran menarik perhatian seluruh warga Jepang, salah satunya disebabkan oleh status Michiko sebagai rakyat biasa, memutus tradisi yang berusia 2.000 tahun.

Tetapi pertumbuhan media massa dan kemunculan siaran langsung televisi juga membantu memperkuat popularitas pasangan itu, dan mengubah cara keluarga kerajaan membentuk citra publiknya.

Baca: Turun Tahta, Kaisar Akihito Tinggalkan Warisan Bagi Dunia

Menurut laporan CNN, 1 Mei 2019, saat itu bangsa Jepang terpesona oleh calon putri, dan foto-fotonya muncul di mana-mana. Outlet media, seperti majalah mingguan perempuan Josei Jishin, membuat liputuan tentang Michiko.

Advertising
Advertising

"Dia cerdas, cantik, dan jago olahraga. Popularitasnya seperti milik Meghan, Catherine, atau bahkan Putri Diana. Gambarannya mirip dengan Putri Ann (karakter Audrey Hepburn) dalam 'Roman Holiday'," kata salah satu wartawan majalah saat ini, Yukiya Chikashige, yang telah meliput keluarga kekaisaran selama lebih dari tiga dekade.

"Perempuan Jepang memujinya, mulai dari gaya rambut, fashion, aksesoris, cara dia berbicara. Jadi penjualan TV meningkat karena semua orang ingin melihatnya menikah," tambah Chikashige.

Putra Mahkota Akihito dan Michiko di Tokyo Lawn Tennis Club di Azabu, Desember 1958.[Kyodo News]

Secara historis, kaisar Jepang dihormati sebagai dewa manusia. Mereka jarang, jika pernah, berinteraksi dengan publik. Tetapi sejak usia dini, Kaisar Akihito, yang turun takhta pada hari Selasa, mulai meruntuhkan penghalang berabad-abad antara keluarga kerajaan dan masyarakat terutama ketika ia berpacaran dan kemudian menikah dengan Michiko.

Fotografi dan media massa kembali memainkan peran besar dalam evolusi ini, terutama pada hari pernikahan.

Baca: 8 Fakta Menarik Soal Kaisar Naruhito dan Kaisar Akihito

"Semua orang terpesona oleh 'romansa abad ini'," kenang Shigeo Suzuki, mantan produser TV yang mengawasi liputan pernikahan pada tahun 1959.

"Negara itu keluar dari bayang-bayang kekalahan dalam Perang Dunia II dan sedang bekerja keras untuk menciptakan citra Jepang baru. Itu pada awal ledakan ekonomi, bahan dan produk elektronik memasuki rumah tangga, dan semua ini bertepatan dengan pernikahan pangeran."

Prosesi pernikahan Akihito dan Michiko, 10 April 1959.[Kyodo News]

Bersama timnya dari Tokyo Broadcasting System (TBS), Suzuki menyiapkan 12 posisi kamera untuk mengabadikan acara tersebut.

Perangkat televisi baru tiba di negara itu enam tahun sebelumnya, dan siaran langsung masih dalam masa pertumbuhan.

Sebelum pernikahan kerajaan, rekaman telah dikirim dari kamera tetap. Tetapi acara tersebut menandai salah satu contoh pertama ketika memindahkan kamera, dipasang dan digunakan.

"Belum ada banyak TV, jadi televisi muncul di belakang koran, radio, dan majalah. Tetapi pernikahan mengubah itu," katanya.

Baca: Dubes Ishii: Kaisar Akihito Turun Tahta sebagai Kasus Istimewa

Pada 10 April 1959, lebih dari setengah juta orang berbaris di rute pawai, sementara sekitar 15 juta orang menonton acara pernikahan. Setelah upacara, Akihito dan Michiko terus merangkul citra publik, menggunakan media untuk membantu membentuk citra baru dan modern bagi keluarga kekaisaran, baik sebelum dan sesudah mereka dinobatkan sebagai kaisar dan permaisuri pada tahun 1989.

Selama kesempatan foto, kamera diundang untuk mendapatkan bidikan yang lebih dekat dan sudut yang lebih baik daripada sebelumnya, menurut Chikashige. Gambar-gambar dari masa itu memperlihatkan pasangan muda itu membesarkan anak-anak mereka sendiri dan membawa mereka ke sekolah, serta memasak di dapur istana.

"Mereka (pasangan) ingin menunjukkan bahwa mereka tidak memerintah, tetapi mereka seperti kita," katanya. "Berkat foto-foto pangeran dan putri ini, gambar keluarga kekaisaran berangsur-angsur berubah dari hanya hormat menjadi ke cinta dan hormat.

"Pasangan itu (Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko) menjadi model untuk gaya hidup modern dan kebarat-baratan pada saat Jepang bergerak menjauh dari kehancuran perang dan menuju era baru," kenang Shigeo Suzuki.

Berita terkait

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

9 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

12 jam lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

17 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

1 hari lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

1 hari lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

1 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

1 hari lalu

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

1 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

1 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya