Produsen Keripik Lay's Gugat 4 Petani Kentang di India, Kenapa?

Sabtu, 27 April 2019 19:30 WIB

PepsiCo Inc menggugat empat petani di India karena membudidayakan sebuah varietas kentang yang digunakan produsen itu untuk membuat makanan ringan. Sumber: Reuters/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - PepsiCo Inc menggugat empat petani di India karena membudidayakan sebuah varietas kentang yang digunakan produsen itu untuk membuat makanan ringan. Tindakan para petani tersebut dinilai PepsiCo Inc telah melanggar hak paten mereka.

Dikutip dari asiaone.com, Sabtu, 27 April 2019, PepsiCo Inc menuntut para petani karena telah membudidayakan varietas kentang FC5 yang secara eksklusif ditanam oleh PepsiCo Inc untuk produk keripik kentang Lay's milik mereka.

Varietas kentang FC5 mengandung kelembapan yang rendah, sebuah kondisi yang cocok untuk membuat makanan ringan seperti keripik kentang. PepsiCo Inc pun menggugat lebih dari 10 juta rupe atau sekitar Rp 2 miliar untuk setiap dugaan pelanggaran hak paten.

Baca: Petani Indonesia Tinggalkan Ladang

Empat petani yang digugat PepsiCo Inc menanam kentang mereka di Negara Bagian Gujarat, India. Wilayah itu dikenal sebagai produsen paling terkenal untuk sayur-mayur India.

Advertising
Advertising

“Kami menanam kentang-kentang ini sudah lama dan kami belum pernah mengalami masalah seperti ini sebelumnya karena kami menggunakan biji yang disimpan dari hasil panen sebelumnya untuk ditanam kembali,” kata Bipin Patel, satu dari empat petani yang digugat oleh PepsiCo Inc.

Baca: Konflik Tanah Lawan Keluarga Besar USU, Petani Lapor Kontras

Dalam keterangannya, Patel tidak menjelaskan bagaimana dia bisa mendapatkan varietas kentang seperti milik PepsiCo Inc. Anand Yagnik pengacara keempat petani kentang mengatakan pada Jumat, 26 April 2019, Pengadilan kota Ahmedabad, Gujarat, India, akan menggelar sidang sesi dengar kasus ini pada 12 Juni mendatang.

“Langkah hukum ini kami ambil untuk melawan orang-orang yang secara ilegal melanggar varietas kentang kami yang sudah terdaftar. Ini untuk melindungi hak paten kami dan kepentingan petani yang lebih besar yang terlibat sebagai pemasok kentang kami dan yang menggunakan serta mengambil manfaat dari benih varietas terdaftar kami," tulis PepsiCo India.

PepsiCo mensuplai varietas kentang FC5 kepada sekelompok petani yang kemudian menjual kentang-kentang produksi mereka kepada produsen tersebut lewat harga yang sudah disepakati. Dengan munculnya gugatan hukum ini, Forum Petani India meminta pemerintah turun tangan melindungi seluruh petani di India. Asosiasi itu pun menyerukan boikot terhadap produk keripik kentang Lay's dan produk lainnya buatan PepsiCo.

Kementerian Pertanian dan Kesejahteraan Petani India belum mau berkomentar soal ini. PepsiCo asal Amerika Serikat adalah produsen terbesar kedua di India yang berurusan dengan masalah paten. Sebelumnya pada 2017 Monsanto, salah satu cabang usaha Bayer AG asal Jerman, menarik beberapa unit usahanya di India setelah terjadi sengketa biji kapas dengan beberapa petani di sana.

Berita terkait

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

1 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

2 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

3 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

4 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

5 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya