Bertemu Kim Jong Un, Vladimir Putin: Kami Bertukar Pendapat

Kamis, 25 April 2019 17:26 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Kamis, 25 April 2019, bermanfaat. Keduanya membahas bagaimana menyelesaikan kebuntuan program nuklir milik Pyongyang.

“Kami bertukar pendapat terkait apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki situasi,” kata Presiden Putin, setelah sesi pertama pembicaraan tatap muka dengan Kim.

Dikutip dari aljazeera.com, Kamis, 25 April 2019, Kim mengakui telah menjalani sebuah diskusi dalam upaya penyelesaian suatu masalah dan tukar pendapat yang bermanfaat. Pertemuan tingkat tinggi Kim dan Putin berlangsung selama dua jam dan diselenggarakan di sebuah gedung Universitas di kota Vladivostok, Rusia.

“Kami tentu saja membicarakan soal situasi di Semenanjung Korea. Kami bertukar fikiran terkait bagaimana dan apa yang bisa kami lakukan supaya ada perkembangan positif di kawasan itu,” kata Putin.

Baca: Bertemu, Kim Jong Un dan Putin Saling Berharap

Advertising
Advertising

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu di Far East Federal University di Pulau Russky, Vladivostok, Rusia, 25 April 2019. Sergei Ilnitsky/Pool via REUTERS

Baca: Kim Jong Un dan Putin Bertemu Libatkan Delegasi

Pertemuan sesi kedua antara Presiden Putin dan Kim rencananya akan melibatkan delegasi dari kedua negara. Pembicaraan tatap muka antara Putin dan Kim yang berlangsung hingga dua jam cukup mengagetkan karena lebih lama dua kali lipat dari yang diperkirakan.

Kim dan Putin bertemu pertama kali dalam pertemuan tingkat tinggi Far East di Rusia, dimana dalam pertemuan itu Kim meminta dukungan Presiden Putin dalam menghadapi Amerika Serikat. Namun pertemuan tatap muka Kim dan Putin pada Kamis, 25 April 2019, adalah yang pertama kalinya dilakukan pemimpin Korea Utara tersebut setelah pulang dari Hanoi, Vietnam, Februari lalu.

Sebelum melakukan pertemuan tatap muka, Kim dan Putin dalam sebuah pernyataan pers mengatakan sama-sama ingin memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Saat Rusia masih berupa Uni Soviet, negara itu mendukung penuh Kim Il Sung, yakni kakek Kim Jong Un.

Korea Utara saat ini sangat ingin Moskow melonggarkan sanksi kepada negara itu. Pyongyang dikenai embargo karena program senjata nuklir yang dikembangkannya. Ketika tiba di Rusia pada Rabu, 24 April 2019, Kim mengungkap dia sangat ingin pertemuannya dengan Putin ini sukses dan bermanfaat.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

23 menit lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

2 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

2 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

2 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya