Pelaku Penembakan di Selandia Baru Akan Tes Kesehatan Mental

Jumat, 5 April 2019 11:56 WIB

Terdakwa teroris penembakan dua masjid di Christchurch diadili pada Sabtu, di pengadilan distrik Christchurch, Selandia Baru.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Brenton Tarrant, 28 tahun, dimunculkan ke persidangannya yang kedua pada Jumat pagi, 5 April 2019. Dalam persidangan ini, hakim pengadilan tinggi yang memimpin persidangan meminta agar dilakukan pengecekan kesehatan mental terhadap Tarrant guna menentukan apakah dia layak untuk diadili.

Tarrant saat ini sudah dipindahkan ke sebuah penjara di kota Auckland, Selandia Baru, di bawah pengawasan 24 jam dan tanpa akses ke media. Masa penahanannya berlaku hingga 14 Juni 2019.

Dalam persidangan kedua, Tarrant dihadirkan melalui video conference yang disambungkan ke Pengadilan Tinggi kota Christchurch, Selandia Baru. Hakim Pengadilan Tinggi kota Christchurch, Cameron Mander mengatakan Tarrant dapat mengajukan sebuah pembelaan pada persidangan berikutnya tergantung pada hasil uji kesehatan mentalnya dan jika ada perkembangan lebih lanjut.

Baca: Sidang Penembakan di Selandia Baru, Media Hanya Boleh Mencatat

Penjara Auckland.[Stuff.co.nz]

Advertising
Advertising

Baca: Pelaku Penembakan di Selandia Baru Dimunculkan di Sidang Kedua

Rencananya, dua ahli kesehatan jiwa akan ditugaskan untuk mengevaluasi kesehatan mental Tarrant. Sedangkan Kepolisian Selandia Baru akan melanjutkan investigasi penembakan massal terburuk dalam sejarah negara itu.

Dikutip dari reuters.com, Jumat, 5 April 2019, Tarrant telah dikenai 49 tuduhan pembunuhan dan 39 tuduh percobaan pembunuhan. Tindakan penembakan massal di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru diduga dilakukan Tarrant pada Jumat, 15 Maret 2019 yang menewaskan 50 orang jamaah solat Jumat dan melukai puluhan orang.

Dalam persidangan Jumat, 5 April 2019, Tarrant terlihat dalam kondisi duduk dengan tangan diborgol. Dia memakai kemeja penjara warna abu-abu. Dia mendengarkan sesi dengar persidangannya yang kedua dengan tenang yang berlangsung hanya sekitar 20 menit. Puluhan anggota keluarga korban penembakan dan mereka yang selamat dari serangan maut itu, hadir ke ruang persidangan.

“Laki-laki itu tak menunjukkan ekspresinya,” kata Tofazzal Alam, warga Selandia Baru yang ikut hadir ke persidangan.

Dalam persidangan berikutnya, Tarrant akan didampingi oleh dua orang pengacara. Salah satu pengacara bernama Shane Tait yang sudah mengkonfirmasi hal ini lewat website resminya. Namun Tait, belum mau berkomentar lebih jauh.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

4 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

7 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

8 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

8 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

8 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

8 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

8 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

8 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya