Pentagon Kembangkan Tentara Super, seperti Apa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 5 April 2019 08:31 WIB

Ilustrasi tentara super. Pixabay via Russia Today

TEMPO.CO, Moskow- Pentagon telah merekrut sejumlah tim untuk mengembangkan antarmuka syaraf, yang memungkinkan manusia mengontrol mesin dengan kekuatan pikirannya.

Baca:

Ini merupakan kombinasi antara telekinesis dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence.

Lembaga riset pertahanan Defense Advanced Research Projects Agency telah meminta proposal pengembangan teknologi neuron generasi berikutnya untuk meningkatkan kemampuan terkait riset yang sudah ada.

Advertising
Advertising

Saat ini, sistem interface yang ada memungkinkan manusia mereproduksi pikiran sebagai teks dan menerbangkan drone menggunakan pikirannya.

Baca:

“Dengan mengembangkan teknologi ini, DARPA berharap bisa meningkatkan kemampuan dan membuat sistem ini semakin efisien dan efektif,” begitu dilansir Russia Today pada 21 Februari 2019.

Riset ini juga menyoroti soal proses regenerasi otak dan sistem syarafnya. Teknologi antarmuka diharapkan bisa menjembatani fungsi spesifik dari otak ini.

DARPA berharap teknologi kecerdasan buatan bisa mengantisipasi perubahan konstan pada sistem syaraf dan melakukan rekalibrasi sistem secara otomatis sehingga koneksi antar pikiran dan alat bisa terus terjadi.

Baca:

DARPA mengalokasikan dana sekitar US$2 miliar atau sekitar Rp29 triliun untuk kegiatan riset lima tahun ke depan untuk mengembangkan generasi ketiga proyek Kecerdasan Buatan.

Secara terpisah, militer Rusia dikabarkan mengembangkan tentara super untuk mengantisipasi perang di masa depan. Menurut sebuah majalah yang dikelola kementerian Pertahanan Rusia, tentara super ini memiliki kemampuan parapsikologi yang tinggi.

Kemampuan mereka telah dipraktekkan pada perang Chechnya 1990 – 2000.

“Majalah ini mengklaim militer Rusia mengembangkan riset mengenai parapsikologi, yang mempelajari hal-hal aneh seperti telepati, prekognisi, pengalaman mati suri atau reinkarnasi,” begitu dilansir media Russia Today pada Kamis, 4 April 2019.

Baca:

Program pengembangan ini telah berlangsung lama yaitu sejak 1980an. Saat itu, masih Uni Sovyet, militer mengembangkan kemampuan metacontact atau tentara super untuk perang di masa depan. Ini adalah kemampuan telepati yang membuat seorang tentara biasa menjadi seorang superhero.

Tentara Rusia dengan kemampuan ini, menurut majalah Armeisky Sbornik atau Army Digest, bisa membakar cip prosesor dari sebuah generator, bisa menguping pembicaraan atau mengganggu jalur komunikasi seperti gelombang televisi dan radio.

Berita terkait

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

1 hari lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

10 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

10 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

12 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

20 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

21 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

22 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pengakuan untuk Negara Palestina, Ketegangan Israel-Iran

23 hari lalu

Top 3 Dunia: Pengakuan untuk Negara Palestina, Ketegangan Israel-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar semakin dekatnya pengakuan untuk Negara Palestina oleh tiga negara Eropa.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

24 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

26 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya