Polisi Filipina Klaim Penahanan CEO Rappler Sudah Sesuai Prosedur

Senin, 1 April 2019 10:00 WIB

Maria Ressa, wartawan Filipina. Sumber: Eloisa Lopez/Reuters/aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Nasional Filipina atau PNP meyakinkan tidak ada yang menyimpang dari penahanan Maria Ressa, CEO Rappler sebuah media di Filipina. Juru bicara PNP Bernard Banac, mengatakan pihaknya tidak melanggar aturan saat melakukan penahanan terhadap Ressa di Bandara Internasional Ninoy Aquino.

"Petugas kepolisian hanya melakukan tugas mereka," kata Banac dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio dwIZ, Minggu, 31 Maret 2019, waktu setempat.

Dikutip dari philstar.com, Senin, 1 April 2019, Ressa ditahan oleh anggota kepolisian kota Pasig pada 29 Maret 2019 atau tak lama setelah tiba di Terminal 1 Parañaque sepulang dari kunjungannya ke Amerika Serikat. Aparat kepolisian memegang surat penahanan saat menahan Ressa, dimana dalam surat itu Ressa dituduh melanggar undang-undang Anti-Dummy.

Baca: 4 Fakta Penangkapan Jurnalis Rappler Maria Ressa

Ressa menyerukan penahanan terhadapnya adalah sebuah parodi hukum. Ressa menyebut dia telah diperlakukan sebagai seorang kriminal padahal tidak melakukan tindak kesalahan. Ressa bahkan bisa menghitung berapa jumlah aparat kepolisian yang menggiringnya ke pengadilan kota Pasig tempat dia memberikan uang jaminan untuk kebebasannya.

Advertising
Advertising

"Menarik sekali, ada 9 aparat kepolisian yang mengawal saya dan pengacara saya," kata Ressa.

CEO dan Pemimpin Redaksi Rappler Maria Ressa dikawal oleh polisi setelah mengirim uang jaminan di Pengadilan Regional Pasig di Pasig City, Filipina, 29 Maret 2019.[REUTERS]

Baca: CEO Rappler Kembali Terjerat Kasus Hukum, Soal Apa?

Ressa mengatakan Rappler dan karyawannya kini menghadapi 11 kasus. Sedangkan penahanan pada 29 Maret lalu, adalah untuk ketujuh kalinya CEO Rappler Maria Ressa membayar jaminan. Dia diduga melakukan pelanggaran Kode Peraturan Efek dan Undang-Undang Anti-Dummy.

Tuduhan tersebut terkait dengan perintah penutupan oleh Bursa dan Efek Filipina (SEC) terhadap Rappler pada Januari 2018, yang oleh Pengadilan Banding telah disampaikan kepada SEC untuk ditinjau.

Ressa adalah wartawan senior yang telah meraih sejumlah penghargaan bergengsi bidang jurnalisme. Sebelumnya, Ressa ditangkap otoritas Filipina atas tuduhan pencemaran nama baik.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

3 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

8 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

15 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

26 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

29 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

29 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya