Amerika Komentari Penangkapan CEO Rappler

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 30 Maret 2019 19:01 WIB

Maria Ressa, a Filipina journalist named one of TIME's Person of the Year 2018, is shown on cover which named journalists, including a slain Saudi Arabian writer and a pair of Reuters journalists imprisoned by Myanmar's government, as its "Person of the Year," in this image released from New York, U.S., December 11, 2018. Courtesy Time Magazine/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat mendesak pemerintah Filipina untuk secara cepat menyelesaikan kasus yang melibatkan jurnalis Maria Ressa, yang juga Chief Executive Officer dari media Rappler.

Baca:

Ini perlu dilakukan agar Ressa bisa dengan segera bekerja dengan bebas.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan negaranya merasa prihatin dengan penangkapan tokoh media yang kritis terhadap Presiden Filipina, Rodrigo Duterte itu. AS meminta Filipina menghormati kebebasan media.

Advertising
Advertising

“Kebebasan berekspresi merupakan tonggak dari sebuah masyarakat yang demokratis dan kebebasan fundamental yang diakui oleh AS dan Filipina,” begitu pernyataan dari jubir kemenlu AS seperti dilansir GMA News pada Jumat, 29 Maret 2019.

Baca:

Kemenlu AS juga menambahkan bahwa Ressa merupakan seorang jurnalis berpengalaman. “Izinkan Ressa dan Rappler untuk terus beroperasi secara bebas dan konsisten dengan tradisi kebebasan dan independensi media di Filipina,” begitu dilansir GMA News mengutip pernyataan kemenlu.

Ressa sempat ditangkap pada Februari 2019 terkait tudingan pemberitaan yang keliru dan telah dibebaskan setelah membayar uang jaminan. Namun, Ressa kembali ditangkap pada Jumat pekan ini dengan tuduhan dia dan koleganya di Rappler telah melanggar aturan mengenai kepemilikan asing di media.

Baca:

Penangkapan Ressa ini, yang dikhawatirkan dipicu karena liputannya terhadap kebijakan pemerintah, telah mengejutkan dunia media di Filipina, yang biasanya bebas dan tidak takut untuk mengajukan pertanyaan kepada para pemimpin pemerintahan.

Selama ini, Rappler telah memberitakan secara luas operasi anti-narkoba Duterte yang menewaskan ribuan jiwa. Kelompok-kelompok advokasi HAM mengatakan tindakan Duterte itu merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca:

Secara terpisah, seperti dilansir Rappler, sejumlah organisasi mahasiswa dari University of the Phillipines Diliman menggelar protes penangkapan Ressa terkait pelanggaran ketentuan di UU Anti-Dummy.

Mahasiswa UPS menuding penangkapan CEO Rappler itu,”Adalah manuver Presiden Rodrigo Duterte untuk membungkam kebenaran.”

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

9 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

12 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

17 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

17 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

27 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

28 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya