Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CEO Rappler Maria Ressa Ditangkap Lagi, Bebas dengan Jaminan

CEO dan Pemimpin Redaksi Rappler Maria Ressa dikawal oleh polisi setelah mengirim uang jaminan di Pengadilan Regional Pasig di Pasig City, Filipina, 29 Maret 2019.[REUTERS]
CEO dan Pemimpin Redaksi Rappler Maria Ressa dikawal oleh polisi setelah mengirim uang jaminan di Pengadilan Regional Pasig di Pasig City, Filipina, 29 Maret 2019.[REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - CEO dan pemimpin redaksi Rappler Maria Ressa ditangkap otoritas Filipina pada Jumat pagi atas tuduhan melanggar undang-undang anti-dummy, atau anti-campur tangan asing.

Menurut laporan Rappler, 29 Maret 2019, kepolisian Pasig melayangkan perintah penangkapan saat Ressa baru saja tiba di terminal 1 Bandara Ninoy Aquino (NAIA) Manila.

Baca: Maria Ressa: Rappler Tidak akan Diintimidasi

Surat penangkapan Ressa dari Pengadilan Regional Pasig (RTC) Cabang 265 dikeluarkan pada hari Kamis, 28 Maret.

"Kepada petugas hukum mana pun, Anda dengan ini diperintahkan untuk menangkap Maria Angelita Ressa yang dapat ditemukan di (alamat yang terlampir) atau di tempat lain dan yang didakwa atas kejahatan pelanggaran Bagian 2-A dari Commonwealth Act 108 atau UU Anti-Dummy," kata Hakim Acerey Pacheco.

Surat penangkapan CEO Rappler Maria Ressa yang dikeluarkan Pengadilan Regional Pasig, Filipina, tertanggal 28 Maret 2019.[Rappler]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa jam setelah penahanan, Maria Ressa dibebaskan setelah membayar jaminan 90.000 Peso Filipina, atau sekitar 24,3 juta.

"Anda tidak bisa melecehkan dan mengintimidasi wartawan agar bungkam. Kami akan berdiri dan berjuang melawannya," kata Ressa.

Baca: 4 Fakta Penangkapan Jurnalis Rappler Maria Ressa

Ressa mengatakan Rappler dan karyawannya kini menghadapi 11 kasus. Sementara ini adalah ketujuh kalinya CEO Rappler Maria Ressa membayar jaminan.

Sebelumnya Ressa mendapat surat perintah penangkapan atas kasus pencemaran nama baik yang ditayangkan langsung di televisi bulan lalu dan menghabiskan malam di tahanan sebelum dia dibebaskan dengan jaminan. CEO Rappler Maria Ressa ditangkap lagi pada hari Jumat beberapa menit setelah tiba di ibu kota Filipina dari Amerika Serikat.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Penjaga Pantai Filipina, AS, dan Jepang Latihan Bersama di Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Tentara AS di atas kendaraan lapis baja amfibi menyaksikan pasukan marinir Filipina berlari selama latihan penyerangan dalam latihan bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara sekutu di pangkalan Angkatan Laut Filipina San Antonio, Zambales 9 Oktober 2015. [REUTERS/Erik De Castro]
Penjaga Pantai Filipina, AS, dan Jepang Latihan Bersama di Laut Cina Selatan

Penjaga pantai Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina akan mengadakan latihan maritim trilateral di Laut Cina Selatan minggu ini.


Kuwait Bekukan Visa Pekerja Migran Buntut Pelanggaran oleh Kedutaan Besar Filipina

9 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Kuwait Bekukan Visa Pekerja Migran Buntut Pelanggaran oleh Kedutaan Besar Filipina

Pemerintah Kuwait membekukan visa para pekerja migran asal Filipina karena adanya 'praktik kecurangan' di kantor Kedutaan Besar Filipina di Kuwait


53 WNI Korban Perdagangan Manusia Dipulangkan, Penyelamatan Terbesar di Filipina

10 hari lalu

Puluhan WNI yang terindikasi korban TPPO dipulangkan dari Filipina pada 25 Mei 2023. (ANTARA/HO-KBRI Manila)
53 WNI Korban Perdagangan Manusia Dipulangkan, Penyelamatan Terbesar di Filipina

KBRI Manila merepatriasi 53 warga negara Indonesia (WNI) terindikasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Filipina.


Kebakaran Melahap Gedung Kantor Pos Bersejarah Filipina

15 hari lalu

Asap mengepul saat kebakaran besar melanda gedung Kantor Pos Pusat Manila di Manila, Filipina, 22 Mei 2023. Bureau Of Fire Protection NCR/Handout via REUTERS
Kebakaran Melahap Gedung Kantor Pos Bersejarah Filipina

Gedung Kantor Pos ini dinyatakan sebagai sebuah "properti budaya paling penting" oleh Museum Nasional Filipina pada 2018.


Termasuk Thailand, Ini 4 Negara asal Nelayan yang Sering Mencuri Ikan di Indonesia

20 hari lalu

Polisi menggiring nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Termasuk Thailand, Ini 4 Negara asal Nelayan yang Sering Mencuri Ikan di Indonesia

Mencuri Ikan di negara lain adalah perbuartan kriminal. Indonesia sering menjadi korban.


Riset Temukan Pelanggaran Lingkungan dan HAM di Rantai Pasok Nikel Asia Tenggara

20 hari lalu

Human Rights Resource Center atau BHRRC merilis riset mengenai pelanggaran lingkungan dan hak asasi manusia (HAM) di rantai pasok nikel Asia Tenggara pada Selasa, 16 Mei 2023 di Jakarta. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Riset Temukan Pelanggaran Lingkungan dan HAM di Rantai Pasok Nikel Asia Tenggara

Riset menemukan pelanggaran hak asasi manusia atau HAM dan lingkungan pada rantai pasok nikel di Asia Tenggara.


SEA Games 2023: Timnas Bola Voli Putri Indonesia Kembali Raih Medali Perunggu

22 hari lalu

Pebola voli putri Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi melakukan smes yang berusaha dihadang oleh dua pebola voli putri Thailand Warisara Seetaloed (kiri) dan Watchareeya Nuanjam (kanan) saat pertandingan group A putri SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (9/5/2023). Timnas Voli Indonesia kalah dari Thailand dengan skor 0-3 (16-25,16-25, 16-25). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/YU
SEA Games 2023: Timnas Bola Voli Putri Indonesia Kembali Raih Medali Perunggu

Timnas bola voli putri Indonesia gagal mencapai target medali perak di SEA Games 2023.


Senator Filipina Bebas setelah Ditahan 6 Tahun karena Kritik Cara Duterte Perangi Narkoba

22 hari lalu

Polisi Filipina mengawal Leila de Lima, seorang senator yang ditahan atas tuduhan narkoba, dalam perjalanannya ke pengadilan di kota Quezon,  Manila, Filipina 13 Maret 2017. REUTERS/Romeo Ranoco
Senator Filipina Bebas setelah Ditahan 6 Tahun karena Kritik Cara Duterte Perangi Narkoba

Mantan senator Filipina, Leila de Lima, yang kritis terhadap Presiden Duterte, dibebaskan dari dakwaan terlibat narkotika


Saksi Mengaku Berbohong, Pengadilan Filipina Bebaskan Pengkritik Utama Duterte

24 hari lalu

Senator Leila De Lima (kiri) dan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. ABS - CBN
Saksi Mengaku Berbohong, Pengadilan Filipina Bebaskan Pengkritik Utama Duterte

Pengadilan Filipina pada Jumat 12 Mei 2023 membebaskan mantan senator dan mantan menteri kehakiman Leila De Lima, pengkritik utama Rodrigo Duterte


Kalahkan Filipina di Final, Timnas Mobile Legends: Bang Bang Putri Rebut Emas SEA Games 2023

25 hari lalu

Timnas MLBB putri Indonesia berfoto bersama jajaran pelatih dan pengurus PB ESI setelah memenangkan babak final cabang esports nomor MLBB Putri/Women di SEA Games 2023 Kamboja, Kamis (11/5/2023). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Kalahkan Filipina di Final, Timnas Mobile Legends: Bang Bang Putri Rebut Emas SEA Games 2023

Pertarungan final MLBB putri SEA Games 2023 berlangsung sengit hingga ronde kelima.