Ilmuwan Militer India Tembak Satelit dengan Rudal Presisi Shakti

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 28 Maret 2019 10:55 WIB

Ini ilustrasi sebuah rudal ditembakkan ke sebuah satelit musuh. Bangladesh Post

TEMPO.CO, New Delhi – Militer India berhasil menembak sebuah satelit target di orbit rendah atau low orbit menggunakan rudal darat ke luar angkasa bernama Shakti pada Rabu, 27 Maret 2019.

Baca:

Pemerintah India, Narendra Modi, mengatakan ini menunjukkan kemampuan militer India di luar angkasa dalam uji coba pertama. Rudal mengenai satelit sasaran dalam tiga menit.

“Ilmuwan kita menembak jatuh satelit pada ketinggian 300 kilometer di luar angkasa di orbit rendah,” kata Modi dalam pernyataan di siaran televisi lokal seperti dilansir Reuters.

Advertising
Advertising

Menurut Modi, yang bakal mengikuti pemilu India pada April dan Mei 2019,”India telah membuat capaian baru hari ini. India mencatatkan diri sebagai negara kekuatan luar angkasa.”

Modi merupakan PM dari Partai Bharatiya Janata. Dia bersaing dengan Rahul Gandhi, dari Partai Kongres, yang menawarkan uang bantuan tunai Rp15 juta pertahun untuk 250 juta warga miskin, untuk bisa memenangkan pemilu.

Senjata anti-satelit, yang mulai dikembangkan sejumlah negara seperti AS, Rusia, dan Cina, menyasar satelit komunikasi dan militer musuh. Tujuannya adalah membuat kamera satelit menjadi tidak berfungsi, merusak saluran komunikasi, dan juga menghentikan kemampuan memandu rudal presisi menuju sasaran.

Baca:

Pengembangan senjata anti-satelit ini dikhawatirkan menimbulkan perlombaan senjata di luar angkasa antar-negara.

Menteri Pertahanan interim AS, Patrick Shanahan, memperingatkan penggunaan senjata anti-satelit seperti yang dilakukan India bisa membuat kekacauan karena serpihan hasil ledakan.

Rudal Shakti ditembakkan dan berhasil mengenai sasaran berupa satelit di ketinggian sekitar 300 kilometer. Times of India

Komando Strategis militer AS melacak ada sekitar 250 potong serpihan terjadi dari ledakan satelit yang ditembak rudal India.

Juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Dave Eastburn, mengatakan India dan AS telah membicarakan soal ini sebelumnya. India juga telah secara terbuka mengeluarkan peringatan keamanan bagi penerbangan pesawat komersil sebelum penembakan satelit.

Baca:

Menurut Letnan Jenderal David Thompson, yang merupakan wakil komandan Angkatan Udara AS untuk Komando Luar Angkasa, Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Soal peluncuran ini, kementerian Luar Negeri Cina mengeluarkan pernyataan yang mengatakan semua negara diharapkan bisa melindungi perdamaian dan ketenangan di luar angkasa.

Sedangkan Pakistan, yang merupakan rival India, mengatakan,”Luar angkasa merupakan warisan umat manusia. Setiap negara bertanggung jawab menghindari tindakan yang dapat memicu terjadinya militerisasi di sini.”

India memiliki program luar angkasa sejak bertahun-tahun lalu. Layanan yang dikelola oleh ISRO ini menyediakan satelit untuk pemetaan gambar Bumi, dan peluncuran satelit, dengan harga yang lebih rendah dari pada layanan negara Barat.

India juga telah meluncurkan wahana antariksa ke Mars pada 2014. New Delhi juga berencana misi luar angkasa berawak pertama pada 2022.

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

21 menit lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

20 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

3 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya