Suara Partai Pheu Thai dan Pendukung PM Prayuth Saling Kejar

Senin, 25 Maret 2019 08:54 WIB

Wanita Suku Kayan menunjukkan kartu identitas saat mengantre sebelum memberikan suara mereka dalam pemilihan umum (pemilu) di Mae Hong Son, Thailand, Ahad, 24 Maret 2019. Sekitar 10 juta masyarakat Thailand memberikan hak suara mereka dalam pemilu yang diselenggarakan hari ini. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Partai pro-militer Thailand untuk pertama kali sejak kudeta militer pada 2014 lalu memimpin perolehan sementara dibanding Partai Pheu Thai. Perhitungan resmi hasil pemilu pada hari Minggu kemarin rencananya akan diumumkan Senin sore, 25 Maret 2019 waktu setempat.

Dikutip dari reuters.com, Senin, 25 Maret 2019, semula hasil pemilu akan diumumkan pada Minggu malam, namun diputuskan ditunda hingga Senin sore. Penundaan ini tanpa alasan.

Dalam pemilu Thailand 2019, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha maju sebagai calon perdana menteri dari Partai Palang Pracharat. Prayuth adalah mantan jenderal yang duduk di kursi perdana menteri setelah mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra didongkel lewat kudeta militer.

Baca: Laporan Tempo dari Thailand, Prayuth Chan-o-cha Berikan Suara

Pemilu Thailand 2019 untuk memilih partai yang berhak duduk di parlemen. Total ada 500 kursi majelis rendah yang diperebutkan dan partai dengan suara terbanyak akan mengajukan kandidat untuk duduk sebagai perdana menteri.

Advertising
Advertising

Partai Pheu Thai, yakni partai oposisi terbesar di Thailand, mengajukan tiga kandidat yang satu diantaranya perempuan, yakni Sudarat Keyuraphan. Pheu Thai memiliki 250 caleg yang berlaga memperebutkan 500 kursi parlemen.

Baca: Laporan Tempo dari Thailand, Ini Suara Kandidat PM dari Oposisi

Partai Palang Pracharat atau Partai Menuju Masa Depan yang mengusung Prayuth telah memperlihatkan sinyalemen positif untuk menguasai majelis tinggi dan senat sehingga bisa kembali melanggengkan kekuasaan Prayuth lima tahun kedepan.

"Kami sangat gembira. Namun kami belum sampai pada tahap mendiskusikan dengan sejumlah partai soal pembentukan pemerintahan yang baru," kata Uttama Savanayana, Ketua Partai Palang Pracharat.

Sebanyak 93 persen suara yang masuk sudah dihitung dan perhitungan sementara memperlihatkan Partai Palang Pracharat unggul dengan 7.64 juta pemilih. Posisi kedua adalah Partai Pheu Thai dengan 7.16 juta pemilih.

Pheu Thai adalah partai yang terkait dengan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang saat ini mengasingkan diri ke luar negeri. Partai Pheu Thai selalu memenangkan pemilu Thailand sejak 2001.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

1 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

2 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

2 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

2 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

2 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

2 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

4 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya