Arab Saudi Tolak Investigasi PBB Atas Kasus Jamal Khashoggi
Jumat, 15 Maret 2019 07:29 WIB
TEMPO.CO, Ankara – Pemerintah Turki mendesak pemerintah Arab Saudi agar mengumumkan nama para terdakwa yang terlibat pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, dan dakwaannya.
Baca:
“Kami mendesak Arab Saudi untuk memberi tahu dunia internasional semua individu yang sedang menjalani persidangan dan apa dakwaannya,” kata Fahrettin Altun, direktur komunikasi Kepresidenan Turki, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 14 Maret 2019.
Secara terpisah, Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Arab Saudi, Bandar bin Mohammed al-Aiban, mengatakan pemerintah sedang memproses hukum para terdakwa pembunuhan Khashoggi. Dia mengatakan Kerajaan Saudi menolak investigasi internasional atas kasus ini.
Baca:
Al Aiban mengatakan proses persidangan telah berlangsung selama tiga kali atas kasus pembunuhan yang disebutnya sebagai kejahatan keji dan sangat disayangkan.
Ini terjadi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 3 Oktober 2018. Hingga kini jasad Khashoggi belum diketahui keberadaannya seperti dilansir Anadolu.
Sebanyak 28 negara Uni Eropa dan beberapa negara lainnya seperti Amerika Serikat dan Turki, mendesak agar Arab Saudi bekerja sama dengan tim investigasi bentukan PBB untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan jurnalis Khashoggi, yang juga bekerja di Washington Post.
Baca:
Menurut penjelasan kantor jaksa penuntut umum Saudi pada 2018, ada 11 orang Saudi yang menjalani persidangan dan lima orang diantaranya dituntut dengan hukuman mati.
Sejumlah negara Barat menuding Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Selama ini, pemerintah Arab Saudi menolak dugaan keterlibatan putra mahkota.